Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Merawat dan Menjinakkan Anakan Burung Bubut

gambar burung bubut muda
Burung Bubut Muda

Onkicau.com – Burung Bubut tidak begitu populer dikalangan penggemar burung kicauan karena suara burung ini memang tidak masuk kategori suara kicauan ataupun suara anggungan yang merdu.

 Populasi burung Bubut di alam bebas saat ini juga sudah mulai langka karena selain perkembang biakannya yang sulit, burung ini juga banyak diburu untuk diambil minyaknya yang konon berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit terutama untuk menyenbuhkan patah tulang.

Jika melihat penampilannya, burung Bubut terlihat seperti burung predator dengan tubuh agak besar, mata tajam berwarna merah dan paruh besar melengkung. Tapi ternyata burung ini bukan jenis burung predator, melainkan burung pemakan serangga yang sering mencari makan di atas permukaan tanah dan disemak belukar yang rendah.

Burung Bubut memang lebih sering berada di semak-semak yang rendah dan hanya terbang dengan jarak pendek dari satu dahan pohon ke dahan pohon lainnya. Sarang burung Bubut kebanyakan juga terletak di antara batang-batang semak belukar yang rendah tidak jauh dari permukaan tanah sehingga mudah untuk di ambil.

Baca juga: Cara merawat anakan burung Hantu Celepuk agar cepat besar dan jinak

gambar sarang burung bubut
Sarang Burung Bubut

Meskipun burung Bubut tidak memiliki suara kicauan yang merdu, tapi burung ini bisa dijadikan sebagai burung peliharaan yang jinak jika dipelihara dari anakan/lolohan. Jika dirawat dari lolohan burung ini bisa menjadi sangat jinak dan bisa dilatih menjadi burung Bubut FF ( free flight ) atau bisa dilepaskan diluar kandang seperti ayam.

Baca juga: Cara merawat anakan burung Cabak dari lolohan

Berikut ini cara merawat dan melatih anakan burung Bubut:

gambar anakan / piyik burung bubut
Anakan / Piyik Burung Bubut

1. Pakan

Jenis pakan alami burung Bubut adalah serangga, ulat, cacing, dan binatang-binatang kecil lainnya. Tapi ketika kita pelihara sebaiknya burung dilatih untuk makan voer sejak dini agar nantinya lebih mudah dalam perawatan hariannya karena kita tidak perlu harus selalu menyediakan pakan alami setiap saat. Pakan alami seperti jangkrik dan ulat hongkong hanya diberikan sebagai pakan tambahan/extra fooding saja.

Untuk meloloh anakan burung Bubut bisa menggunakan voer halus yang dicampur sedikit air dan potongan perut jangkrik atau kroto. Berikan campuran pakan tersebut menggunakan sendok kecil setiap kali burung merasa lapar. Setelah diloloh berikan beberapa tetes air minum.

Adonan voer dan potongan perut jangkrik digunakan untuk sekali meloloh. Buatlah adonan agar tidak terlalu encer atau terlalu padat disesuaikan dengan umur burung. Jika adonan tidak habis sebaiknya sisanya dibuang.

Selain membuat adonan sendiri menggunakan voer dan jangkrik untuk meloloh anakan burung Bubut, kita juga bisa menggunakan voer khusus lolohan yang bentuknya sudah disesuaikan dengan porsi sekali telan.

Cara penggunaannya juga mudah, voer terlebih dulu diseduh/direndam dengan air hangat sampai menjadi lunak lalu airnya ditiriskan. Setelah dingin bisa langsung dilolohkan pada anakan burung Bubut. Untuk porsi pemberian pakan biasanya juga dicantumkan pada kemasannya lengkap dengan tahapan usia burung.

Kandungan nutrisi pada voer khusus lolohan ini sudah cukup lengkap sehingga tidak perlu diberikan tambahan ekstra fooding (EF) juga tidak masalah. Tapi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anakan burung Bubut dan untuk mempercepat pertumbuhannya sebaiknya tetap diberikan tambahan extra fooding seperti jangkrik dan kroto.

Selain diberikan jangkrik dan kroto, anakan burung  Bubut juga bisa diberikan cacing yang dipotong kecil-kecil dan dicuci dengan air hangat terlebih dulu sebelum diberikan pada burung. Sedangkan ulat hongkong dan ulat kandang sebaiknya jangan diberikan dulu karena teksturnya kulitnya keras dan sulit dicerna.

Anakan burung Bubut boleh diberikan ulat kandang atau ulat hongkong yang dicampur dengan voer kasar (kering) setelah berusia 30 hari sekalian untuk mengajari burung untuk belajar makan sendiri. Setelah burung mau makan voer kering, untuk selanjutnya pemberian extra fooding (EF) seperti jangkrik dan ulat hongkong cukup diberikan pada pagi dan sore hari saja dengan porsi secukupnya.

Baca juga: Jenis pakan yang cocok untuk burung Gagak

2. Latihan dan penjinakan

Agar burung Bubut terlatih, kita bisa memberikan nama pada burung tersebut dan selalu panggil namanya setiap kali akan diloloh atau bisa juga menggunakan peluit, siulan, atau isyarat lainnya agar burung hafal dengan perawatnya.

Tujuannya agar setelah besar nanti burung tersebut terbiasa mendengar kode dari kita sehingga burung akan langsung datang saat dipanggil. Jadi setiap akan memberikan pakan selalu berikan kode, bisa dengan memanggil namanya, dengan peluit atau siulan yang sama setiap harinya.

Ketika meloloh anakan burung Bubut sebaiknya gunakan kaos tangan, tujuannya agar burung Bubut terbiasa saat kita mainkan untuk FF. Dengan begitu burung akan memiliki ikatan dengan pemiliknya. Usahakan gunakan kaos tangan yang berwarna mencolok agar bisa terlihat dari jarak jauh. Kaos tangan diperlukan untuk melakukan FTM (fly to me) agar ketika burung hinggap, tangan kita tidak terluka terkena cakar burung.

Baca juga: Cara merawat dan melatih burung Kekep Babi untuk free fly

Demikian sedikit informasi tentang cara merawat dan menjinakkan anakan burung Bubut yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung peliharaan, dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat

Terima kasih

Post a Comment for "Cara Merawat dan Menjinakkan Anakan Burung Bubut"