Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kelebihan dan Kekurangan Perkutut Crossing

gambar perkutut crossing / silangan
Anakan Perkutut Crossing
Onkicau.com – Perkutut merupakan salah satu jenis burung anggungan yang paling populer di Indonesia dan paling banyak penggemarnya. Perkutut sudah menjadi burung klangenan sejak jaman dulu karena burung ini memiliki suara anggungan yang merdu.

Ada dua jenis burung Perkutut yang banyak dipelihara oleh para penggemar burung Perkutut, yaitu Perkutut Lokal dan Perkutut Bangkok. 

Kedua jenis Perkutut tersebut memiliki karakter suara yang berbeda. Perkutut Lokal memiliki tipe suara kristal dengan tempo yang cepat, sedangkan Perkutut Bangkok memiliki tipe suara ngebass dengan tempo yang lambat (senggang).

Perkutut Lokal merupakan burung Perkutut asli Indonesia dan biasanya berasal dari tangkapann hutan atau biasa disebut Perkutut Lokal alam. Sedangkan Perkutut Bangkok adalah burung Perkutut yang berasal dari Negara Thailand.

Jika dilihat dari segi fisik, antara Perkutut Lokal dan Perkutut Bangkok tampak sangat mirip, baik dari bentuk fisik, warna bulu maupun corak bulunya. Perbedaan paling menonjol dari keduanya terletak pada karakter suaranya.


Baik Perkutut Lokal maupun Perkutut Bangkok masing-masing memiliki penggemar fanatik. Tapi saat ini Perkutut Bangkok lebih populer dibanding Perkutut Lokal. Popularitas Perkutut Bangkok semakin meningkat karena saat ini kontes burung Perkutut hanya melombakan Perkutut Bangkok, sedangkan Perkutut Lokal tidak lagi dilombakan.

Perkutut Bangkok memiliki keunggulan pada tipe suaranya yang ngebass dan menghentak dengan suara ujung (tengkung) ndlosor dan menggema dengan irama yang merdu serta harmonis. Berbeda dengan suara Perkutut Lokal yang cenderung kecil dan cempreng.

Kelebihan lain dari Perkutut Bangkok yaitu pada usia 8 bulan sampai 1 tahun sudah rajin manggung dan gacor. Berbeda dengan Perkutut Lokal yang membutuhkan waktu lebih lama sampai bisa gacor.

Tapi bedanya, semakin tua usia Perkutut Lokal maka kualitas suara anggungannya akan semakain bagus dan berkarakter serta bisa bertahan sampai usia 25 tahun lebih. Sedangkan Perkutut Bangkok setelah berumur 5 tahun ke atas maka kualitas suara anggungannya akan semakin menurun dan akan semakin gembos.

Umur Perkutut Lokal juga lebih panjang dibanding Perkutut Bangkok serta memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat.


Ada sebagian penggemar burung Perkutut yang lebih suka dengan karakter suara Perkutut Lokal dan ada yang lebih suka dengan karakter suara Perkutut Bangkok. Tapi ada juga yang menyukai perpaduan suara dari kedua jenis Perkutut tersebut, yaitu Perkutut Crossing atau silangan antara Perkutut Lokal dengan Perkutut Bangkok.

Tujuan persilangan adalah untuk menghasilkan anakan burung Perkutut yang memiliki kualitas suara lebih bagus karena merupakan perpaduan dari indukan Perkutut dari jenis yang berbeda.

Saat ini Perkutut Crossing lebih diminati oleh para penggemar burung Perkutut karena di anggap memiliki kelebihan pada suara aggungannya. Suara anggungan Perkutut Crossing lebih merdu dengan irama mirip suara Perkutut Lokal namun temponya tidak terlalu cepat serta volumenya lebih besar dan ngebass mirip Perkutut Bangkok.

Selain itu, Perkutut Crossing juga cenderung lebih jinak dan cepat gacor karena sejak menetas sudah terbiasa dengan lingkungan Manusia. Berbeda dengan Perkutut Lokal yang rata-rata sulit jinak dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi gacor.

Tapi daya tahan tubuh Perkutut Crossing tidak sekuat Perkutut Lokal yang tahan banting. Jika tidak dirawat dengan baik biasanya Perkutut Crossing akan mudah sakit.


Banyaknya peminat Perkutut Crossing (silangan) tentunya menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan bagi para peternak karena harganya juga cukup mahal. Tapi tentunya Perkutut Crossing yang berkualitas dan memiliki suara anggungan yang memenuhi kriteria.

Untuk menghasilkan anakan burung Perkutut yang berkualitas, tentunya harus memilih indukan yang berkualitas, baik indukan jantan maupun indukan betina.

Untuk menjodohkan indukan Perkutut Lokal dengan Perkutut Bangkok sebaiknya dilakukan sejak umur 4 bulan karena pada usia tersebut burung Perkutut mudah untuk dijodohkan.

Jika dijodohkan sejak usia muda biasanya pada umur 5 - 7 bulan indukan burung Perkutut betina sudah mulai bertelur. Perkutut betina bisa bertelur sampai 2 butir, tapi telur-telur tersebut tidak selalu menetas semua.

Bagi para Kung Mania sejati, mencari Perkutut yang suaranya bagus bukan perkara mudah meskipun ada banyak sekali peternak yang telah berhasil menangkarkan berbagai jenis burung Perkutut, karena tidak semua peternak Perkutut mampu mencetak burung Perkutut yang berkualitas.

Beternak Perkutut bukan sekedar menjodohkan sepasang indukan Perkutut jantan dan betina sampai bisa prosuksi, karena untuk bisa menghasilkan anakan burung Perkutut yang berkualitas membutuhkan pengalaman dan jam terbang serta feeling dari peternak untuk memadukan karakter suara dari materi indukan yang dijodohkan.

Inilah yang menjadi tantangan bagi para breeder Perkutut untuk mencetak Perkutut Crossing berkualitas yang dicari oleh para Kung Mania.


Demikian sedikit informasi tentang kelebihan dan kekurangan Perkutut Crossing (silangan) yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Perkutut dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Kelebihan dan Kekurangan Perkutut Crossing"