Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Merawat dan Melatih Ayam Hutan Bakalan Agar Cepat Jinak

gambar ayam hutan hijau liar
Ayam Hutan Hijau
Onkicau.com – Ayam hutan memang memiliki keistimewaan tersendiri dibanding ayam-ayam jenis lain. Ayam ini memiliki penampilan fisik dan warna bulu yang sangat manarik serta memiliki suara kokok yang khas sehingga banyak yang ingin memeliharanya sebagai ayam hias.

Tapi masalahnya kebanyakan ayam hutan memiliki sifat yang sangat liar dan sulit beradaptasi dengan lingkungan Manusia, apalagi jika yang dipelihara adalah ayam hutan bakalan hasil tangkapan yang usianya sudah tua, tentunya membutuhkan waktu yang lama untuk menjadi jinak.

Bahkan saking girasnya seringkali ayam hutan bakalan sampai terluka pada bagian kepalanya karena menabrak / membentur atap kandang atau jeruji kandang.

Ayam hutan bakalan yang baru ditangkap rata-rata masih sangat liar karena masih asing dengan lingkungan Manusia. Untuk menjinakkan ayam hutan bakalan memang tidak mudah karena ayam ini memiliki karakter / sifat bawaan yang sangat liar, mudah stress dan takut dengan keberadaan Manusia.


Ayam hutan terbiasa hidup dihutan atau pinggiran hutan dan jarang sekali terlihat berkeliaran dilokasi yang dekat dengan pemukiman penduduk. Ayam hutan sangat agresif dengan keberadaan Manusia karena di alam bebas jarang sekali berinteraksi dengan Manusia.

Karena sifat liarnya itulah yang membuat ayam hutan bakalan (tangkapan hutan) mudah mengalami stress ketika dipelihara didalam kandang dan banyak yang akhirnya mati.

Rata-rata ayam hutan yang baru ditangkap akan glabrakan dan melompat-lompat ketakutan ketika dimasukkan ke dalam kandang, bahkan seringkali sampai membenturkan kepalanya ke atap atau jeruji kandang ketika didekati sehingga menyebabkan kepalanya terluka.

Untuk mencegah agar bagian kepala ayam hutan tidak terluka akibat membentur atap kandang sebaiknya bagian atap kandang dilapisi busa atau kain tebal yang empuk.

Untuk menjinakkan ayam hutan bakalan yang sangat giras memang perlu waktu yang cukup lama, apalagi jika ayam hutan yang dipelihara sudah berusia tua.


Berikut ini beberapa cara untuk membuat ayam hutan bakalan cepat jinak:

1. Gunakan kandang yang aman

Siapkan kandang yang bagian atapnya dilapisi busa atau kain tebal untuk mencegah agar ayam hutan tidak terluka ketika kepalanya membentur atap kandang. Bagian dinding kandang sebaiknya juga dilapisi kardus dibagian dalamnya.

2. Pemberian pakan dan air minum

Pada tahap awal sebaiknya berikan pakan dan air minum dalam jumlah yang cukup banyak agar tidak terlalu sering berinteraksi dengan ayam hutan. Karena jika terlalu sering mendekati kandangnya akan membuat ayam hutan bakalan ketakutan dan sering glabrakan.

 Jenis pakan yang cocok untuk ayam hutan terdiri dari jagung, gabah dan biji-bijian lainnya. Selain biji-bijian, berikan juga pakan hewani seperti jangkrik dan ulat hongkong.

Bisa juga diberikan buah pepaya matang sebagai pengganti air minum agar ayam hutan tidak terserang pilek karena biasanya ayam hutan yang kehausan akan sering minum dengan memasukkan seluruh bagian paruhnya ke dalam air sehingga akan menyebabkan air masuk kedalam hidungnya dan bisa meyebabkan pilek.


3. Penempatan

Sebaiknya tempatkan kandangnya dilokasi yang sepi agar ayam hutan yang baru dipelihara tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Hal itu bertujuan agar ayam hutan bakalan tidak stress dan mau makan untuk memulihkan staminanya.

Pada masa adaptasi ini sebaiknya sediakan pakan dan air minum dalam jumlah yang cukup banyak agar cukup untuk beberapa hari sehingga kita tidak perlu menambahkan pakan dan air minum dalam beberapa hari agar ayam hutan bakalan tersebut tidak merasa terganggu.

Setelah dipelihara selama 1 - 2 minggu, ayam hutan bakalan bisa mulai dijinakkan karena tingkat stressnya sudah berkurang dan staminanya juga sudah pulih.

Cara yang paling umum untuk menjinakkan ayam hutan yaitu dengan memandikannya setiap hari dengan cara disemprot menggunakan sprayer, selanjutnya guyur tubuhnya dengan air sampai basah kuyup agar lebih tenang dan tidak glabrakan lagi.

Pada masa penjinakan ini sebaiknya ayam hutan diberikan pakan setiap hari, tapi usahakan ketika mengganti pakan dan air minumnya dilakukan dari atas kandang agar ayam hutan bakalan tersebut tidak glabrakan ketakutan. Caranya dengan membuat pintu khusus dibagian atas kandang.

Pindahkan kandangnya ke lokasi yang ramai atau yang banyak lalu-lalang orang agar ayam hutan bakalan tersebut terbiasa dengan lingkungan Manusia dan nantinya tidak takut lagi dengan keramaian.

Usahakan lokasi penempatan kandangnya berada dilokasi yang terkena sinar matahari pagi secara langsung agar ayam hutan bisa berjemur.


Pertama kali ditempatkan dilokasi yang ramai biasanya ayam hutan memang akan glabrakan dan ketakutan ketika ada orang yang mendekati kandangnya. Tapi setelah beberapa hari biasanya ayam hutan akan menjadi lebih tenang dan tidak glabrakan lagi ketika ada orang lewat didekat kandangnya.

Selain diberikan pakan utama berupa biji-bijian dan voer ayam, sebaiknya ayam hutan juga diberikan extra fooding (EF) seperti jangkrik dan ulat hongkong (UH) untuk memenuhi kebutuhan proteinnya, karena di alam bebas ayam hutan juga sering memakan serangga, ulat, rayap dan hewan-hewan kecil lainnya.

Untuk melatih ayam hutan bakalan agar lebih jinak dan mengenali pemiliknya bisa dengan selalu memberikan jangkrik langsung dari tangan setiap hari. Dengan cara ini lama-kelamaan ayam hutan tersebut akan merasa tergantung dengan pemiliknya dan setiap kali melihat pemiliknya akan lansung mengejar untuk meminta makan.

Tapi jika ayam hutan bakalan tersebut tidak berani mengambil jangkrik yang diberikan langsung dengan tangan, maka kita bisa menggunakan lidi panjang untuk menusuk jangkrik agar ayam hutan bakalan tersebut berani mengambilnya.

Kurangi ukuran panjang lidi yang digunakan untuk menusuk jangkrik dari hari ke hari sampai ayam hutan tersebut berani mengambil jangkrik yang diberikan langsung dengan tangan.

Agar ayam hutan berani mengambil jangkrik dari tangan kita tentu ada caranya, yaitu dengan terapi lapar. Caranya dengan tidak memberikan makanan selama beberapa jam. Ketika ayam hutan kelaparan pasti akan langsung menyambar jangkrik yang kita berikan dengan tangan.

Dengan cara ini maka lama-kelamaan ayam hutan bakalan tersebut akan terbiasa dan tidak takut lagi untuk mengambil jangkrik dari tangan pemiliknya. Bahkan ayam hutan tersebut akan merasa tergantung dengan pemiliknya karena selalu memberikan makanan pada saat kelaparan.

Untuk mempercepat proses penjinakan sebaiknya peliharalah ayam hutan yang masih berusia dibawah 6 bulan, karena ayam hutan bakalan (tangkapan hutan) yang sudah tua sangat sulit dijinakkan sebab sudah terlalu lama hidup di alam liar.


Demikian sedikit informasi tentang tips cara merawat ayam hutan bakalan (tangkapan hutan) agar cepat jinak yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar ayam hutan dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga  bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara Merawat dan Melatih Ayam Hutan Bakalan Agar Cepat Jinak"