Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara menangkarkan burung Puter Pelung agar menghasilkan anakan yang berkualitas

gambar burung puter pelung
Burung Puter Pelung
Onkicau.com – Puter Pelung merupakan salah satu jenis burung anggungan yang banyak digemari masyarakat Indonesia karena burung ini memiliki suara anggungan yang merdu mengalun panjang (melung) dan berirama.

Berbeda dengan suara anggungan burung Puter lokal yang temponya agak cepat, suara anggungan Puter Pelung lebih senggang mengalun dan terdengar seperti suara orang menangis.

Semakin banyaknya penggemar Puter Pelung tentunya bisa menjadi peluang usaha untuk menambah penghasilan dengan cara menangkarkannya karena harga burung Puter Pelung yang berkualitas bisa mencapai jutaan rupiah, dan semakin panjang alunan suaranya maka akan semakin mahal nilainya.

Baca juga: Kelebihan Derkuku Kelantan dibanding Derkuku Lokal

Tipe Suara Anggungan Burung Puter Pelung:

- Slendro: Suara anggungan Puter Pelung yang mengalun bergelombang (ngombak).

- Sendaren: Suara Puter Pelung yang iramanya panjang dan datar (tidak ngombak) dan kurang bertekanan.

- Ngelik: Suara anggungan Puter Pelung yang kecil tapi melengking dan bertekanan dari nada rendah ke nada tinggi lalu kembali ke nada rendah lagi atau sebaliknya.

- Guguk: Suara anggungan Puter Pelung yang terdengar seperti terputus.

Untuk dapat menghasilkan burung Puter Pelung yang berkualitas, ada beberapa poin yang harus diperhatikan sebelum mulai menangkarkan burung ini, karena untuk bisa menghasilkan anakan Puter Pelung yang berkualitas dan memenuhi kriteria lomba tidaklah mudah.

Baca juga: Tips memilih anakan Puter Pelung yang suaranya bagus

Berikut ini panduan ternak burung Puter Pelung agar menghasilkan anakan yang berkualitas:

1. Memilih calon indukan Puter Pelung jantan dan betina

On Kicau

Memilih calon induk Puter Pelung jantan menjadi prioritas utama untuk menghasilkan anakan yang berkualitas. Calon indukan Puter Pelung jantan harus memiliki kriteria sebagai berikut:

- Sudah pernah juara lomba atau merupakan trah juara, atau merupakan trah dari burung Puter Pelung yang sering menghasilkan anakan juara, karena burung tersebut sudah teruji mental dan kualitas suara anggungannya dilapangan perlombaan .

- Memiliki karakter atau sifat yang baik dan tidak galak.

- Katuranggannya sempurna, dari mulai bentuk kepala (seperti buah pinang), bentuk badan memanjang seperti jantung pisang, supit udangnya tidak terlalu dekat dengan dada, sampai bagian kaki yang simetris dan kokoh.

- Memiliki suara anggungan yang bagus, seperti suara depan yang jelas bertekanan, suara tengah yang panjang ngelik/melung bersih, suara ujung yang jelas bertekanan dua interval (Koo-waakkk), dan iramanya merdu serta dasar suara yang bagus (jelas dan bersih).

Kunci sukses dalam beternak burung Puter Pelung kualitas lomba terletak pada indukan betina dengan perbandingan 55% - 65% mengikuti indukan betina dan 35% - 45% mengikuti indukan jantan. Artinya, anakan Puter Pelung lebih banyak meniru kualitas indukan betina dari pada indukan jantan, dengan prosentase sebagai berikut:

- Untuk suara depan bisa mengikuti indukan jantan dan betina.

- Untuk suara tengah mayoritas anakan Puter Pelung atau sekitar 60% mengikuti indukan betina dan 40% mengikuti indukan jantan.

- Untuk suara ujung/kowak mayoritas anakan Puter Pelung atau sekitar 70% mengikuti indukan jantan dan 30% mengikuti indukan betina.

- Untuk irama lagu, mayoritas anakan Puter pelung atau sekitar 60% mengikuti indukan betina.

- Untuk dasar suara, mayoritas anakan Puter Pelung atau sekitar 80% mengikuti  indukan betina.

- Untuk volume suara mayoritas anakan Puter Pelung atau sekitar 80% mengikuti indukan jantan.

Berdasarkan prosentase diatas, induk Puter Pelung betina memegang peranan sangat penting dalam menentukan kualitas dari anakan yang akan dihasilkan.

Baca juga: Ciri-ciri perbedaan burung Puter jantan dan betina paling akurat

2. Menyiapkan kandang ternak

On Kicau

Kandang untuk beternak burung Puter Pelung bisa dibuat dari kawat ram dengan rangka kayu, bambu, atau alumunium dan tidak ada kriteria khusus baik bentuk maupun ukurannya, yang terpenting burung jantan dan betina sudah berjodoh.  Tapi idealnya ukuran kandang untuk sepasang indukan burung Puter Pelung adalah 60 cm x 60 cm x 60 cm.

Ukuran kandang tersebut sudah cukup luas untuk sepasang indukan burung Puter Pelung , sehingga burung akan merasa nyaman dan masih cukup leluasa untuk beraktivitas didalam kandangnya. Kandang dengan ukuran tersebut juga masih cukup luas untuk anakan/piyik burung Puter Pelung ketika sudah meninggalkan sarangnya.

Yang perlu lebih diperhatikan adalah lokasi kandang ternak dan perlengkapan didalamnya. Usahakan kandang ternak bisa terkena sinar matahari pagi secara langsung agar burung Puter Pelung yang diternak selalu sehat dan produktif.

Kandang ternak juga harus aman dari gangguan hewan predator seperti kucing, tikus, ular, atau hewan lainnya dan juga dari gangguan-gangguan lain yang dapat menyebabkan indukan Puter Pelung menjadi stress.

Sediakan tangkringan dari ranting kayu yang kulitnya bertekstur kasar dan berukuran agak besar agar lebih mudah dicengkeram. Letakkan tangkringan di tengah kandang agar burung Puter Pelung merasa nyaman, terutama agar bagian ekor burung tidak menyentuh jeruji kandang yang dapat mengakibatkan bulu ekornya rusak.

Untuk tempat sarang sebaiknya diletakkan dipojokan kandang atau ditempat yang aman. Wadah pakan dan air minum bisa diletakan didalam atau di luar kandang, tergantung dari model wadah yang digunakan.

Jika kandang ternak burung Puter Pelung ditempatkan didalam ruangan (indoor) yang tidak mendapatkan sinar matahari secara langsung tentunya burung membutuhkan mineral dan vitamin tambahan karena burung tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup.

Sinar matahari sangat berguna untuk mengolah vitamin dan mineral pada tubuh burung sehingga kebutuhan mineral dan vitaminnya, terutama vitamin D bisa tercukupi.

Baca juga: Ciri-ciri perbedaan burung Puter putih jantan dan betina paling akurat

3. Pemberian pakan dan air minum

Untuk burung Puter Pelung yang ditangkarkan sebaiknya diberi pakan berupa milet dan beras merah yang sudah dicuci dan di keringkan. Boleh juga ditambahkan voer BR (voer untuk anak ayam) pada saat indukanPuter Pelung sedang meloloh anakannya. Tapi setelah anakan burung Puter Pelung sudah cukup umur, sebaiknya hentikan pemberian voer BR agar burung tidak mengalami kegemukan.

Sebaiknya jangan berikan pakan Jewawut meskipun kandungan proteinnya sangat tinggi karena jika indukan Puter Pelung yang diternak terbiasa diberi pakan jewawut dapat mengakibatkan pita suaranya terganggu dan lama-kelamaan suaranya akan menjadi rusak.

Air minum untuk burung Puter Pelung sebaiknya diganti setiap hari dengan yang bersih agar tidak terjangkit bakteri yang bisa mengganggu kesehatan burung. Jika perlu, air minumnya ditambahkan vitamin untuk menjaga kesehatan tubuh burung.

4. Pemberian grit

Burung Puter Pelung tidak nyisil seperti burung Kenari atau Lovebird yang dapat membuang kulit dari biji-bijian yang akan dimakan, tapi langsung memakan dan menelan biji-bijian tersebut. Oleh karena itu, burung Puter Pelung memerlukan grit untuk membantu proses pencernaannya. Kita bisa menggunakan tumbukan batu bata, pasir laut atau pasir gunung sebagai grit untuk burung Puter Pelung.

5. Pemberian vitamin dan mineral

Pemberian Vitamin dan Mineral sangat penting untuk memacu produktifitas Puter pelung, karena jika kebutuhan vitamin dan mineral tercukupi, maka burung akan selalu dalam kondisi sehat dan produktif. Selain itu, anakan yang dihasilkan juga lebih sehat, tidak mudah mati atau cacat.

Berikan juga pakan tambahan berupa kacang hijau, minyakm ikan dan vit B-complek untuk memenihi kebutuhan vitamin dan mineral burung.

Baca juga: Perawatan yang tepat untuk burung Puter Geni agar rajin manggung

6. Perawatan anakan Puter Pelung

On Kicau

Setelah indukan Puter Pelung jantan dan betina melakukan perkawinan, maka beberapa hari kemudian indukan Puter Pelung betina akan mulai bertelur sebanyak 2 - 3 butir dan akan di erami selama 14 -15 hari.

Setelah telur-telurnya menetas, kita bisa menambahkan pakan berupa voer BR (voer ayam) untuk proses meloloh piyikan Puter Pelung yang baru menetas agar pertumbuhannya lebih cepat dan sehat.

Setelah anakan Puter Pelung berumur 2 - 3 Minggu biasanya indukan Puter Pelung akan mulai melakukan perkawinan dan akan bertelur lagi. Setelah anakan Puter Pelung berumur 1,5 - 2 bulan biasanya sudah bisa makan sendiri dan bisa dipisahkan dari induknya.

Tempatkan anakan Puter Pelung sesuai usianya, jangan dicampur dengan Puter Pelung yang usianya lebih tua untuk menghindari perkelahian dan menjaga mental anakan Puter Pelung agar tidak drop. Anakan Puter Pelung boleh ditempatkan bersama burung Puter lainnya asalkan usianya tidak terpaut jauh.

Pada usia 2 - 3 bulan, biasanya anakan Puter Pelung sudah mulai belajar manggung dan pada usia ini sudah terlihat anakan Puter Pelung mana yang memiliki mental bagus. Ciri-ciri anakan Puter Pelung yang bermental bagus bisa dilihat dari perilakunya, salah satunya sudah mulai belajar bunyi atau bekur. Pada usia 4 bulan ke atas sudah bisa diketahui mana burung yang memiliki mental dan kualitas suara anggungan bagus atau yang memenuhi kriteria lomba.

Anakan Puter Pelung yang masih berusia dibawah 4 bulan sebaiknya jangan dijemur terlalu lama karena bisa merusak pita suara burung dan menyebabkan suaranya menjadi serak. Jadi, anakan Puter Pelung yang usianya masih dibawah 4 bulan sebaiknya cukup dijemur selama 1 - 2 jam saja pada pagi hari saat sinar matahari belum terlalu terik.

On Kicau

Baca juga: Tips perawatan burung Puter Pelung agar rajin manggung

Demikian sedikit informasi tentang cara menangkarkan burung Puter Pelung agar menghasilkan anakan berkualitas yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar ternak burung dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat

Terima kasih

Post a Comment for "Cara menangkarkan burung Puter Pelung agar menghasilkan anakan yang berkualitas"