Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Merawat Anakan Ayam Hutan Agar Bertahan Hidup dan Cepat Besar

gambar anakan ayam hutan hijau
Anakan Ayam Hutan Hijau
Onkicau.com – Ada beberapa jenis ayam hutan yang tersebar dibeberapa daerah Indonesia. Salah satunya yang paling populer dan banyak dipelihara adalah ayam hutan hijau, karena selain memiliki suara yang bagus, ayam hutan hijau juga memiliki penampilan fisik yang menarik.

Suara kokok ayam hutan hijau yang berjenis kelamin jantan terdengar sangat lantang dan menggema, bahkan suaranya bisa terdengar sampai sejauh 2 km saat ayam dalam kondisi birahi.

Dulu suara kokok ayam hutan hijau sering terdengar dipagi hari dari hutan-hutan atau perkebunan disekitar pemukiman penduduk. Tapi saat ini sudah sudah jarang terdengar karena populasi ayam hutan hijau di alam bebas sudah semakin langka.

Semakin langkanya populasi ayam hutan disebabkan karena perburuan liar yang terius dilakukan. Biasanya ayam hutan liar ditangkap dengan cara dijerat atau dijaring agar tetap hidup untuk diperjual belikan karena peminatnya cukup banyak dan harganya juga cukup mahal.

Sebagian besar ayam hutan hijau tangkapan hutan yang sudah dewasa sering mengalami kematian ketika dipelihara. Hal itu disebabkan karena ayam hutan hijau memiliki karakter yang sangat liar dan sulit beradaptasi dengan lingkungan Manusia.

Hanya sedikit ayam hutan hijau tangkapan alam yang dapat bertahan hidup ketika dipelihara didalam kandang, karena ayam jenis ini rawan sekali mengalami stress.


Rata-rata ayam hutan hijau tangkapan alam yang sudah dewasa akan glabrakan dan ketakutan ketika didekati, bahkan sampai menabrakkan tubuh dan kepalanya pada jeruji sangkar sehingga menyebabkan luka dan terkadang kulit kepalannya sampai mengelupas.

Bahkan saking kerasnya terkadang ada yang sampai mengalami patah sayap atau kaki dan akhirnya menyebabkan ayam hutan tersebut sakit. Jika sudah sakit dan tidak mau makan maka kemungkinan besar ayam hutan tersebut akan mengalami kematian.

Ayam hutan hijau tangkapan alam yang bisa bertahan hidup biasanya juga sulit jinak meskipun sudah cukup lama dipelihara. Ayam hutan hijau dewasa tangkapan hutan biasanya baru bisa jinak setelah dipelihara selama 1 - 2 tahun. Itupun hanya mau bunyi ketika suasana disekitar kandangnya sepi.

Oleh sebab itulah banyak para penggemar ayam hutan yang lebih memilih untuk memelihara ayam hutan yang masih muda atau anakan karena lebih mudah jinak dan cepat bunyi.

Jika ingin memiliki ayam hutan hijau yang jinak dan berani berkokok walaupun ada orang disekitarnya lebih baik memelihara anakan ayam hutan hijau tetasan dari kecil, karena meskipun agak liar tapi tidak seliar ayam hutan dewasa tangkapan hutan.

Selain itu, ayam hutan hijau tangkapan alam biasanya juga sulit ditangkarkan karena tidak berani kawin didalam kandang.

Jika kita membeli anakan ayam hutan yang masih kecil, maka kita harus mengenali jenis kelaminnya karena hanya ayam hutan hijau jantan saja yang memiliki warna bulu indah dan suara cekikrek yang lantang.


Berikut ini ciri-ciri perbedaan antara anakan (DOC) ayam hutan hijau jantan dan betina:

Ciri-ciri anakan (DOC) ayam hutan hijau jantan:

1. Warna bulu hitam yang berada ditengah-tengah kepalanya terlihat sangat jelas (tegas) tanpa terputus sampai ke bagian ekor dan hampir tidak ada blok warna coklat ditengah-tangah warna hitam tersebut. Semakin dewasa, bulu-bulu dibagian kepala anakan ayam hutan hijau jantan akan menjadi semakin hitam menyeluruh.

2. Garis hitam pada bagian mata anakan ayam hutan hijau jantan terlihat sangat tegas dan tidak terputus sampai ke ujung telinga.

3. Warna bulu sayap pada anakan ayam hutan hijau jantan terdiri dari blok-blok hitam yang kontras.

4. Warna bulu tubuh anakan ayam hutan jantan lebih tegas, lebih tebal dan semakin dewasa warnanya akan semakin jelas.

Ciri-ciri anakan (DOC) ayam hutan hijau betina:

1. Terdapat warna coklat ditengah-tengah warna hitam dibagian kepala sampai ekor anakan ayam hutan hijau betina.

2. Warna bulu disekujur tubuh anakan ayam hutan hijau betina tampak lebih cerah dan blok-blok warna hitamnya lebih pudar.


Cara merawat anakan ayam hutan hijau agar bertahan hidup, cepat besar dan jinak total:

Untuk menjinakkan ayam hutan hijau sebaiknya dilakukan sejak dini atau dari mulai menetas dengan cara langsung di ambil dari induknya kemudian ditempatkan didalam kandang khusus atau didalam kardus yang diberi lubang-lubang ventilasi dibagian atasnya serta diberi bohlam lampu 5 watt didalamnya sebagai penghangat.

Berikan pakan dengan wadah yang lebar diletakkan didalam kardus / kandangnya agar anakan ayam hutan mudah untuk memakannya.

Untuk ayam hutan yang baru menetas sebaiknya diberikan pakan voer BR 1 yang dihaluskan agar lebih mudah dikonsumsi. Baru setelah berumur 2 - 3 minggu boleh diberikan voer BR 1 utuh tanpa dihaluskan.

Untuk menjaga kesehatan anakan ayam hutan sebaiknya diberikan vaksin tapi jangan disuntik karena dapat menyebabkan anak ayam hutan mati. Cara pemberian vaksin yang benar pada anakan ayam hutan yaitu dengan cara disuapkan menggunakan sendok kedalam paruhnya.

Agar ayam hutan hijau bisa jinak total sebaiknya biasakan untuk sering berinteraksi dengan cara memberikan extra fooding (EF) seperti jangkrik dan kroto langsung dari tangan.

Dengan cara itu maka lama-kelamaan ayam hutan tersebut akan mengenali pemiliknya dan merasa tergantung kepada pemiliknya yang setiap hari selalu memberikan pakan.


Demikian sedikit informasi tentang perawatan yang tepat untuk anakan ayam hutan hijau agar bertahan hidup, cepat besar dan jinak yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar ayam hutan dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara Merawat Anakan Ayam Hutan Agar Bertahan Hidup dan Cepat Besar"