Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Merawat Anakan Jalak Suren Dari Lolohan

gambar anakan / trotolan jalak suren jawa
Trotolan Jalak Suren Jawa

Onkicau.com – Jalak Suren Jawa merupakan salah satu jenis burung ocehan yang cukup populer dan memiliki banyak penggemar, karena burung ini dikenal sebagai burung yang cerewat dan suara kicauannya juga cukup merdu.

Tapi sayangnya saat ini sangat sulit menjumpai Jalak Suren Jawa di alam bebas karena sudah hampir punah. Jalak Suren Jawa justru lebih mudah dijumpai dipasar-pasar burung karena saat ini Jalak Suren Jawa sudah banyak ditangkarkan.

Hampir semua burung Jalak Suren Jawa yang dijual dipasar burung merupakan hasil penangkaran dan biasanya dijual saat masih anakan / trotolan.

Banyak para Kicau Mania yang lebih memilih untuk memelihara Jalak Suren Jawa dari anakan / trotolan, karena selain harganya lebih murah, jika dirawat dari anakan biasanya Jalak Suren Jawa akan lebih jinak, cepat gacor dan lebih mudah dibentuk sesuai keinginan, terutama materi isiannya.

Tapi jika membeli anakan / trotolan Jalak Suren Jawa tentunya harus sabar dan telaten dalam merawatnya, karena kebanyakan anakan Jalak Suren yang dijual dipasar burung belum bisa makan voer kering, jadi harus rutin diloloh.


Berikut ini perawatan yang tepat untuk anakan / trotolan Jalak Suren Jawa agar bertahan hidup dan cepat bunyi:

1. Penempatan

Jika merawat anakan / piyik Jalak Suren yang baru berusia beberapa hari sebaiknya diletakkan didalam kardus dan diberi penghangat, terutama pada malam hari agar tidak kedinginan karena bulu-bulunya belum tumbuh semua.

Letakkan bohlam lampu 5 watt didekat sarangnya dengan jarak yang tidak terlalu dekat, cukup dikira-kira saja agar anakan Jalak Suren merasa hangat tapi tidak kepanasan.

Jika anakan Jalak Suren sudah berusia 2 minggu lebih dan sudah bisa bertengger, maka anakan burung Jalak Suren tersebut sudah bisa ditempatkan didalam kandang harian, tapi sebaiknya pada bagian dasarnya dilapisi kertas agar kaki burung tidak terjepit jeruji kandang dan pada bagian atas kandang tetap dipasang bohlam lampu 5 watt sebagai penghangat.


2. Pemberian pakan

Untuk anakan Jalak Suren yang masih berusia kurang dari 1 minggu cukup diloloh dengan kroto dan jangkrik yang di ambil bagian perutnya (kepala dan kakinya dibuang). Bisa juga ditambahkan pisang kepok yang dilumatkan.

Sebelum diberikan pada anakan / piyik Jalak Suren, sebaiknya kroto dan jangkrik dicelupkan air bersih dulu agar lebih mudah ditelan.

Setelah anakan burung Jalak Suren berusia satu minggu lebih, makanan yang diberikan bisa mulai ditambah dengan voer yang dicampur air agar burung terbiasa mengkonsumsi voer setelah dewasa.

Adonan voer dicampur dengan kroto atau perut jangkrik dan usahakan adonan tidak terlalu kental agar mudah ditelan.

Setelah anakan Jalak Suren berusia 2 minggu lebih, adonan voer dibuat lebih kental dan tidak usah dicampur kroto atau perut jangkrik agar burung terbiasa mengkonsumsi voer polos. Tapi extra fooding (EF) seperti jangkrik dan kroto tetap diberikan secara terpisah.

Pisang kepok juga tetap diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan vitamin anakan Jalak Suren agar lebih sehat dan pertumbuhannya lebih maksimal.

Setelah berusia 25 - 30 hari biasanya anakan Jalak Suren sudah mulai bisa makan sendiri, jadi sudah mulai bisa diberikan pakan kering berupa voer kasar.

Pada usia ini Jalak Suren sudah bisa ditempatkan didalam kandang harian dan tidak perlu diberikan bholam lampu lagi karena bulu-bulunya sudah tumbuh semua.


3. Pemasteran

Agar setelah dewasa Jalak Suren memiliki suara kicauan yang bervariasi sebaiknya lakukan pemasteran sejak dini dengan cara menempatkannya didekat burung-burung masteran yang gacor, atau bisa juga menggunakan suara Mp3 burung yang di inginkan.

Jika dimaster dengan berbagai macam suara isian sejak masih anakan / trotolan, maka setelah dewasa burung Jalak Suren Jawa akan memiliki suara isian yang bervariasi.

Pemasteran wajib dilakukan untuk memperkaya materi isian Jalak Suren, karena burung kicauan yang dihasilkan dari penangkaran tidak memiliki suara alam (suara hutan) karena sejak menetas hanya berada dilingkungan peternakan dengan suasana yang jauh berbeda dengan dihabitat aslinya (hutan).

Apalagi jika sejak anakan sudah dipisahkan dari induknya, tentunya anakan burung Jalak Suren tersebut belum banyak merekam suara kicauan induknya.

Waktu paling efektif untuk melakukan pemasteran pada burung Jalak Suren Jawa yaitu sejak burung masih anakan, terutama pada usia 4 - 5 bulan karena memory burung masih kosong sehingga lebih mudah merekam suara-suara yang sering didengarnya.

Pemasteran anakan / trotolan Jalak Suren bisa dilakukan dengan menggunakan suara burung asli dan bisa juga menggunakan suara Mp3.

Tapi agar lebih efektif sebaiknya menggunakan burung masteran yang gacor karena suaranya bisa didengar setiap saat secara alami sehingga lebih mudah direkam / ditirukan oleh anakan Jalak Suren.

Waktu yang tepat untuk melakukan pemasteran menggunakan suara Mp3 pada anakan / trotolan Jalak Suren Jawa yaitu pada pagi, sore, dan pada malam hari.

Yang terpenting dalam melakukan pemasteran, kita harus memperhatikan kapan waktu anakan / trotolan Jalak Suren beristirahat, karena pada saat istirahat atau tidak sedang melakukan aktivitas itulah burung akan lebih konsentrasi mendengarkan, mempelajari dan merekam suara-suara masterannya.

Sedangkan untuk pemasteran menggunakan suara burung asli, kita tidak perlu repot-repot menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemasteran. Kita hanya perlu menempatkan anakan / trotolan Jalak Suren didekat burung-burung masteran yang gacor agar suaranya bisa terdengar dengan jelas setiap saat.

Pemasteran menggunakan suara burung asli memang sangat efektif tapi memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk membeli burung-burung masteran.

Untuk pemasteran menggunakan suara Mp3, usahakan kualitas suaranya jernih dan jauhkan anakan / trotolan Jalak Suren dari suara-suara gaduh agar lebih konsentrasi dalam merekam suara masterannya.

Setelah berganti bulu (mabung pertama), biasanya anakan Jalak Suren sudah mulai belajar berkicau (ngeriwik halus) dengan suara-suara masteran yang sudah dipelajarinya.

Setelah dewasa, suara-suara masteran yang sudah direkam tersebut akan selalu dinyanyikan sebagai isian permanen untuk menunjukkan wilayah teritorialnya dan untuk menarik perhatian burung betina.

Setelah berganti bulu dewasa, Jalak Suren sudah mulai bisa dimandikan setiap hari dan dijemur setiap hari agar selalu sehat, aktif dan rajin bunyi.

Berikan voer kasar sebagai pakan utamanya ditambah buah-buahan seperti pisang kepok, pepaya atau buah-buahan lainnya.

Sedangkan untuk pakan tambahan atau extra fooding (EF) bisa diberikan jangkrik sebanyak 5 - 7 ekor pada pagi dan sore hari, ulat kandang atau kroto bisa diberikan 2 hari sekali, ulat hongkong bisa diberikan pada saat cuaca dingin / musim hujan untuk menghangatkan tubuh burung dan pada saat masa mabung untuk mempercepat rontoknya bulu-bulu lama Jalak Suren.


Demikian sedikit informasi tentang cara merawat anakan / trotolan Jalak Suren Jawa dari lolohan yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Jalak, dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara Merawat Anakan Jalak Suren Dari Lolohan"