Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ciri-ciri Kacer over birahi dan cara mengatasinya

gambar burung kacer over birahi
Ilustrasi Burung Kacer Over Birahi (OB)

Onkicau.com – Kacer merupakan burung tipe fighter yang sangat agresif dan sangat garang ketika bertemu dengan burung sejenis.

Kacer memiliki suara kicauan yang lantang dan bervariasi dengan gaya tarung ngobra buka ekor yang eksotis, sehingga predikatnya sebagai burung petarung semakin sempurna.

Tapi meskipun terlihat sangat garang saat bertarung, Kacer juga sering berperilaku negatif pada saat mengalami over birahi (OB), salah satu perilaku negatif yang menjadi ciri khas Kacer adalah mbagong.

Mbagong / mbedesi adalah perilaku negatif burung Kacer yang paling menjadi momok para pemain Kacer lapangan.

Perilaku mbagong pada Kacer tidak bisa diketahui secara pasti penyebabnya. Tapi menurut para pemain Kacer, salah satu penyebab Kacer mbagong adalah karena over birahi (OB).


Ciri-ciri Kacer over birahi (OB):

1. Mbagong ketika mendengar suara Kacer lain atau ketika melihat Kacer lain.

2. Ngejar-ngejar ketika bertemu lawan seperti ingin menerkam dan beradu fisik, bahkan ketika melihat orang membawa sangkar kosong terkadang juga akan mengejar.

3. Sering terlihat mematuk-matuk sesuatu sebagai pelampiasan birahinya seperti jeruji sangkar atau ornamen sangkar lainnya, bahkan terkadang sampai mematuki bulunya sendiri (kanibal).

4. Saat di trek / di adu dengan Kacer lain akan ngobra tapi tidak mengeluarkan suara.

Cara mengatasi Kacer over birahi (OB):

1. Isolasi

Tempatkan Kacer yang dalam kondisi OB ditempat yang tenang, jauhkan dari Kacer lain dan usahakan agar jangan sampai mendengar suara Kacer lain atau burung-burung lain yang gacor untuk sementara waktu sampai kondisinya pulih.

2. Umbaran

Jika memungkinkan masukkan Kacer ke dalam kandang umbaran pada siang hari dan baru dimasukkan ke kandang hariannya pada sore hari.

Kondisikan agar suasana disekitar kandang umbaran tenang, sejuk, banyak pepohonan dan usahakan juga ada suara gemercik air.

Sediakan juga bak mandi didalam kandang umbaran agar Kacer bisa mandi semaunya. Berikan pasir atau tanah sebagai alas dikandang umbaran agar Kacer bisa kipu (mandi pasir).

3. Extra fooding (EF)

Pangkas porsi extra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, dan ulat hongkong (UH). Jika kondisi OB-nya sudah terlalu parah, sebaiknya stop pemberian extra fooding (EF) untuk sementara waktu dan cukup diberikan voer saja.

Jika Kacer mau makan buah, berikan buah pepaya karena sangat efektif untuk membantu menurunkan tingkat birahinya. Dan untuk memenuhi kebutuhan proteinnya bisa diberikan ulat bumbung atau cacing.

Lakukan terapi ini kurang lebih selama 1 bulan atau sampai kondisi Kacer normal kembali. Dan setelah kondisi Kacer pulih, mulai setting ulang porsi extra foodingnya.

Stop pemberian ulat bumbung dan bisa mulai diberikan jangkrik sebanyak 1 ekor pada pagi hari dan 1 ekor pada sore hari.

Tingkatkan lagi porsi pemberian jangkrik jika performa Kacer masih kurang maksimal sampai didapatkan settingan yang paling pas untuk Kacer tersebut.

Setelah performa burung Kacer dirasa sudah maksimal, bisa dicoba untuk ditrek dengan Kacer lain yang usianya lebih muda agar Kacer yang dalam masa pemulihan tersebut merasa lebih doninan sehingga mental fighternya akan terbentuk.

Tingkat birahi pada Kacer lebih dominan dipengaruhi oleh faktor pemberian extra fooding (EF). Jadi pemberian extra fooding (EF) harus sesuai kebutuhan burung Kacer, baik jenis maupun jumlahnya.

Untuk mendapatkan settingan extra fooding yang tepat, kita harus berani melakukan trial error, sehingga kita bisa mengetahui apa jenis extra fooding (EF) yang cocok diberikan pada burung Kacer dan berapa banyak porsi yang harus diberikan agar tidak kekurangan atau kelebihan.

Faktor penentu agar Kacer bisa tampil maksimal digantangan adalah pada mental fighternya yang didukung dengan keseimbangan antara birahi, emosi dan power (stamina).

Jika ketiga hal tersebut telah sinkron, maka Kacer bisa dikatakan sudah dalam kondisi siap tempur dan bisa menampilkan performa terbaiknya.


Ciri-ciri Kacer yang sudah siap gantang:

1. Sangat responsif terhadap suara-suara yang didengarnya, seperti suara siulan, suara tepukan tangan, dan suara-suara burung lain, terutama suara burung sejenis.

2. Jika merasa terganggu, maka Kacer yang sudah dalam kondisi on fire akan langsung bereaksi dengan mengeluarkan materi isiannya, terutama suara-suara tembakan.

Antara birahi dan emosi sebetulnya saling mendukung dan bukan bertolak belakang. Tapi khusus untuk Kacer lapangan, tingkat emosinya harus lebih tinggi dari tingkat birahinya.

Kacer lapangan harus memiliki mental fighter yang tangguh dan harus memiliki emosi yang tinggi, karena ketika bertarung di atas gantangan akan berhadapan dengan Kacer-Kacer jantan lain yang harus dilawan, bukan Kacer-Kacer betina yang harus dirayu dan dikawini.

Birahi Kacer bisa didongkrak dengan pemberian extra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto dan ulat hongkong (UH) dalam porsi yang tepat.

Emosi Kacer bisa dimaksimalkan dengan penjemuran dan pengerodongan serta pemberian extra fooding (EF) yang bersifat panas dan dapat meningkatkan suhu tubuh Kacer seperti ulat hongkong (UH), larva tawon dan kelabang.

Sedangkan stamina Kacer bisa didapatkan dari asupan extra fooding (EF) dalam porsi yang cukup dan juga dengan latihan terbang di kandang umbaran secara rutin dan terjadwal.


Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri Kacer over birahi (OB) dan cara mengatasi Kacer over birahi yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Ciri-ciri Kacer over birahi dan cara mengatasinya"