Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara merawat burung Sirtu bakalan agar cepat bunyi dan gacor

gambar burung sirtu bakalan
Burung Sirtu / Sirpu / Cipoh

Onkicau.com – Burung Sirtu atau Sirpu termasuk salah satu jenis burung ocehan yang cukup populer dan banyak digemari oleh para Kicau Mania di Indonesia.

Suara kicauan burung Sirtu atau Cipoh cukup merdu dan enak didengar meskipun cenderung monoton dan di ulang-ulang.

Dihabitatnya burung Sirtu termasuk burung koloni yang sering berkicau saling sahut-sahutan dengan burung Sirtu lain dalam koloninya ketika beraktivitas mencari makan.

Di alam bebas burung Sirtu atau Cito biasa memakan ulat-ulat kecil, laba-laba, belalang dan serangga-serangga kecil lainnya.

Jika berniat memelihara burung Sirtu dari bahan / bakalan, sebaiknya pilih yang masih berusia muda karena akan lebih mudah dibentuk dan dijinakkan.

Burung Sirtu / Sirpu bakalan yang masih muda juga akan lebih cepat bunyi, sedangkan burung Sirtu bakalan yang sudah dewasa (tua) membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi jinak dan rajin bunyi.

Burung Sirtu bakalan (muda hutan) yang sudah dewasa sulit beradaptasi dengan lingkungan Manusia karena burung tersebut sudah terlalu lama hidup di alam bebas dan tentunya burung lebih rawan mengalami stress.


Agar burung Sirtu yang dipelihara bisa cepat bunyi sebaiknya selain memilih Sirtu jantan yang masih muda, usahakan untuk memilih burung Sirtu bakalan yang prospek dengan melihat perilaku dan ciri-ciri fisiknya.

Berikut ini ciri-ciri burung Sirtu bakalan yang bagus:

1. Pilihlah Sirtu bakalan yang masih muda

Paruh burung Sirtu anakan umumnya masih berwarna putih atau abu-abu keputihan, dan ketika berumur muda mulai menjadi lebih gelap, tapi belum sehitam paruh burung Sirtu dewasa. Jadi usahakan untuk memilih Sirtu bakalan yang warna paruhnya belum terlalu pekat.

2. Pilihlah Sirtu bakalan yang berjenis kelamin jantan

Warna bulu burung Sirtu muda hampir sama seperti burung Sirtu betina yang sudah dewasa, yaitu lebih kusam dibanding burung Sirtu jantan dewasa. Tapi warna hitam pada bulu sayapnya tidak sehitam bulu sayap Sirtu jantan dewasa.

3. Pilihlah burung Sirtu bahan yang tidak terlalu giras

Ketika membeli burung Sirtu bakalan dikandang ombyokan terkadang ada yang sudah lama berada dikandang ombyokan dan belum laku.

Biasanya burung Sirtu bakalan yang sudah lama berada dikandang ombyokan sudah terbiasa dengan keberadaan Manusia disekitarnya sehingga tidak glabrakan lagi ketika didekati.

Jadi usahakan untuk memilih burung Sirtu bakalan yang sudah terlihat anteng bertengger ditangkringan tapi tampak sehat dan makannya juga lahap, jangan memilih Sirtu bakalan yang terlihat nyekukruk (tidak sehat).

Lebih bagus lagi jika bisa mendapatkan yang sudah dipisahkan dikandang terpisah, karena biasanya burung tersebut merupakan sortiran penjualnya.

4. Pilihlah Sirtu / Cipoh bakalan yang sudah ngeriwik

Usahakan untuk memilih burung Sirtu bakalan yang sudah ngeriwik atau yang sudah mulai mau bunyi, minimal mau nyiul walaupun masih pelan. Karena hal itu menunjukkan jika burung tersebut memiliki mental yang bagus.

Jika membeli anakan burung Sirtu yang masih lolohan sebaiknya belilah sepasang agar mendapatkan yang berjenis kelamin jantan, karena saat masih anakan jenis kelamin burung Sirtu sulit dibedakan.

Meskipun burung Sirtu bukan termasuk burung cerdas yang bisa menirukan banyak suara kicauan burung lain, tapi jika dirawat dan dimaster dari piyik / anakan burung ini juga bisa menirukan beberapa suara burung lain yang sering didengarnya.


Berikut ini perawatan yang tepat untuk burung Sirtu bakalan agar rajin bunyi dan cepat gacor:

1. Perawatan tahap awal

Setelah mendapatkan burung Sirtu bakalan, segera tempatkan burung dikandang yang ukurannya sesuai. Dan untuk beberapa hari sebaiknya jangan dimandikan dulu agar burung Sirtu bakalan tersebut beradaptasi dengan lingkungan baru dan kandangnya terlebih dulu.

Setelah masa adaptasi selama beberapa hari, burung Sirtu bakalan bisa mulai dimandikan pada pagi hari dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer.

Setelah selesai dimandikan, kemudian burung di angin-anginkan dulu untuk mengeringkan bulu-bulunya lalu dijemur selama kurang lebih 1 jam saja dilokasi yang agak ramai agar burung Sirtu bakalan tersebut terbiasa dengan keramaian, sehingga nantinya akan berani berkicau meskipun ada banyak orang disekitar kandangnya.

2. Perawatan tahap ke dua

Setelah dirawat selama beberapa hari, burung Sirtu bakalan bisa mulai dilatih untuk makan voer (ngevoer) untuk mempermudah dalam perawatan hariannya.

Cara melatih burung Sirtu bakalan nngevoer:

- Campurkan kroto dengan voer halus lalu di aduk sampai merata, bisa juga menggunakan ulat kandang atau ulat hongkong yang dipotong kecil-kecil kemudian dicampurkan dengan voer halus lalu ditaruh didalam cepuk.

- Pada hari pertama campuran voernya cukup sedikit saja, sedangkan campuran kroto atau ulat diberikan lebih banyak agar burung Sirtu bakalan mau memakannya.

- Hari berikutnya campuran voer diperbanyak dan kurangi campuran kroto atau ulatnya. Campuran voer terus diperbanyak dan kurangi campuran kroto / ulat sampai burung Sirtu bakalan tersebut mau makan voer polos tanpa campuran extra fooding (EF).

- Setelah 3 - 6 hari dilatih ngevoer, cobalah selama seharian jangan diberikan extra fooding (EF), cukup diberikan voer dan air minum saja. Berikan voer yang biasa digunakan untuk campuran kroto / ulat agar burung Sirtu bakalan tersebut tidak asing dengan aroma dan rasanya.

- Meskipun awalnya tidak dimakan, tapi saat merasa lapar biasanya burung Sirtu bakalan tersebut akan memakan voer yang disediakan karena tidak ada makanan lain yang bisa dimakan.

- Untuk memastikan apakah burung Sirtu bakalan tersebut sudah ngevoer atau belum bisa dilihat dari bentuk dan warna kotorannya.

Jika kotorannya padat dan warnanya sama seperti voer yang diberikan berarti burung Sirtu bakala tersebut sudah ngevoer, jadi sudah bisa diberikan voer polos tanpa campuran extra fooding (EF) sebagai pakan utamanya.

Perawatan burung Sirtu / Cipoh bakalan sebetulnya tidak jauh berbeda dengan perawatan burung ocehan jenis lainnya.

Untuk burung Sirtu muda hutan yang sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan dan kandangnya, proses penjinakkan bisa dimulai dengan menambah frekuensi mandinya.

Aktivitas mandi yang semula hanya dilakukan pada pagi hari bisa ditambah menjadi 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari, atau 3 kali sehari (pagi, siang dan sore). Caranya sama, yaitu dengan disemprot halus menggunakan sprayer sampai basah kuyup.

Setelah selesai dimandikan, berikan jangkrik kecil atau ulat hongkong lansung dari tangan. Lakukan cara ini sampai burung Sirtu bakalan benar-benar jinak dan tidak takut lagi dengan pemiliknya.

Jika burung Sirtu sudah jinak, frekuensi mandinya dikembalikan lagi seperti semula, cukup dimandikan satu kali saja pada pagi hari jika cuaca cerah.

Setelah selesai dimandikan, sebaiknya burung Sirtu di angin-anginkan dulu untuk mengeringkan bulu-bulunya.

Setelah bulu-bulunya kering baru dijemur selama kurang lebih 1 jam. Lakukan penjemuran secara rutin setiap hari agar burung Sirtu selalu sehat, aktif dan rajin bunyi.


3. Pemberian pakan dan Extra fooding (EF)

Berikan voer halus sebagai utama burung Sirtu. Pilihlah voer dengan merk yang bagus agar kebutuhan nutrisi burung bisa tercukupi dengan baik.

Kroto segar bisa diberikan setiap dua hari sekali setelah burung dijemur dengan porsi satu sendok makan untuk satu kali pemberian. Kandungan protein yang tinggi pada kroto bisa mendongkrak birahi burung Sirtu sehingga burung akan menjadi rajin bunyi.

Jangkrik kecil diberikan setiap hari sebanyak 3 ekor pada pagi hari dan 3 ekor lagi pada sore hari untuk mencukupi kebutuhan protein burung Sirtu agar selalu sehat dan rajin bunyi.

Ulat hongkong (UH) diberikan pada pagi hari sebanyak 5 ekor dan pada sore hari sebanyak 5 ekor. Pilihlah ulat hongkong yang masih berwarna putih atau yang baru berganti kulit karena teksturnya masih lunak. Ulat kandang juga bisa diberikan setiap hari dengan porsi 1 cepuk kecil.

Untuk melatih mental burung Sirtu agar berani bunyi dimanapun, sebaiknya lokasi penempatan kandangnya dipindah-pindah. Misalnya saja hari ini digantang diteras rumah dan besoknya digantang dilokasi lainnya sampai burung Sirtu tetap mau bunyi setiap kali sangkarnya dipindah ke tempat yang baru.

Untuk memancing agar burung Sirtu / Cipoh lebih rajin bunyi sebaiknya pelihara 2 ekor burung Sirtu atau lebih yang ditempatkan agak berjauhan agar saling sahut-sahutan. Setelah mapan, burung Sirtu akan gacor sepanjang hari dengan suara kicauannya yang khas.


Demikian sedikit informasi tentang cara merawat burung Sirtu / Cipoh bakalan muda huta agar rajin bunyi dan cepat gacor yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Sirtu, dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara merawat burung Sirtu bakalan agar cepat bunyi dan gacor"