Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara merawat Kacer bakalan agar cepat bunyi dan gacor

gambar burung kacer poci bakalan muda hutan
Burung Kacer

Onkicau.com – Kacer termasuk janis burung kicauan yang mudah dipelihara karena burung ini bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga bisa cepat bunyi meskipun dipelihara dari bahan / bakalan.

Tapi meskipun demikian, jika perawatannya tidak tepat burung ini juga bisa mengalami stress, sakit atau bahkan mati, terutama burung Kacer bakalan (muda hutan) yang belum ngevoer.

Merawat burung Kacer bahan / bakalan memang memerlukan kesabaran dan ketelatenan karena burung masih dalam kondisi stress, belum ngevoer, dan masih sangat giras.

Tahap pertama dalam merawat Kacer bahan atau muda hutan (MH) yaitu mengkondisikan burung agar beradaptasi terlebih dulu dengan lingkungan barunya, kemudian melatihnya makan voer (ngevoer) dan tahap berikutnya adalah tahap penjinakan.


Dalam merawat burung Kacer bakalan memang diperlukan ketelatenan agar burung dapat bertahan hidup. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengajarkan Kacer bakalan makan voer untuk memudahkan dalam perawatan selanjutnya.

Jika Kacer tidak dilatih ngevoer, maka resiko kematiannya sangat besar karena kita tidak selalu bisa menjaga ketersediaan pakan alaminya setiap saat.

Perawatan tahap awal untuk Kacer bahan / bakalan agar bertahan hidup:

1. Ketika memilih Kacer bakalan, pastikan jika Kacer tersebut mau memakan extra fooding (EF) seperti jangkrik atau ulat hongkong (UH) dengan melemparkan jangkrik kecil atau ulat hongkong ke arah burung Kacer bakalan tersebut.

Jika burung Kacer bakalan langsung memakan jangkrik atau ulat hongkong tersebut berarti kemungkinan besar burung Kacer tersebut sehat dan tidak bermasalah pada paruh, tenggorokan dan saluran pencernaannya (bukan hasil pancingan). Itu berarti resiko awal sudah terlewati.

2. Setelah mendapatkan Kacer bahan / bakalan, kemudian masukkan burung ke dalam kandang yang ukurannya sesuai.

Pada tahap awal sebaiknya Kacer bahan / bakalan ditempatkan dilokasi yang tenang dan kandangnya dikrodong untuk mengurangi tingkat stressnya karena baru berpindah ke lingkungan yang baru.

Pada masa adaptasi ini sebaiknya lokasi penempatatan kandang jangan dipindah-pindah dulu sampai burung Kacer bakalan tersebut ngevoer total.

3. Sebelum Kacer bakalan dimasukkan ke dalam kandang, sebaiknya basuh dulu bulu-bulunya dengan air untuk mengurangi tingkat stressnya.

Letakkan cepuk air yang cukup besar didalam kandangnya agar Kacer bakalan tersebut bisa mandi sendiri ketika menginginkannya. Biasanya setelah dibasuh, burung Kacer akan melanjutkan mandi didalam cepuk.

4. Setelah itu berikan kroto bersih yang dicampur dengan voer halus. Tapi jika tidak ada kroto bisa juga menggnakan ulat hongkong (UH) atau ulat kandang yang dicampur voer halus.

Berikan kroto atau ulat yang dicampur voer halus sebanyak 3 kali dalam sehari, yaitu pada pagi, siang dan sore. Berikan juga jangkrik yang sudah dibuang kaki-kakinya sebanyak 5 ekor pada pagi, siang dan sore hari, dan jika voer terlihat sudah kotor sebaiknya segera diganti dengan yang baru.

5. Sebaiknya gunakan cepuk pakan yang agak besar dan diletakkan didasar kandang agar Kacer bakalan dapat melihat dengan jelas lokasi makanannya.

Di alam bebas burung Kacer sering turun ke tanah untuk mencari makan. Jadi pada tahap awal sebaiknya tempat pakan diletakkan didasar kandang.

6. Lakukan cara tersebut sampai burung Kacer bakalan ngevoer total. Jika kotorannya padat dan warnanya sama dengan warna voer yang diberikan berarti burung Kacer bakalan tersebut sudah mulai mau makan voer halus.

7. Setelah Kacer bahan / bakalan sudah mau makan voer halus tanpa campuran extra fooding (EF), tahap selanjutnya yaitu melatih burung untuk makan voer kasar dengan cara mencampurkan voer kasar sedikit demi sedikit dengan voer halus.

8. Setelah Kacer bakalan terlihat mau memakan voer kasar, cobalah untuk tidak memberikan extra fooding (EF) pada burung Kacer tersebut dari pagi sampai siang, tapi air minum harus tetap disediakan.

Pantau apakah burung Kacer bakalan tersebut mau makan voer kasar yang atau tidak. Jika Kacer tersebut mau makan voer kasar tanpa campuran extra fooding (EF) berarti burung Kacer bakalan tersebut sudah ngevoer total.

Tapi jika Kacer bakalan tersebut sama sekali tidak memakan voer kasar yang ada dicepuk sampai siang berarti burung tersebut belum ngevoer total.

Segera berikan extra fooding (EF) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan dan ulangi langkah-langkah di atas sampai Kacer bakalan tersebut benar-benar mau makan voer polos tanpa campuran extra fooding (EF).

Setelah Kacer bakalan ngevoer total, perawatan selanjutnya adalah membuat Kacer bakalan tersebut mapan dan berani berkicau dengan lantang (ngeplong), Karena biasanya Kacer bakalan muda hutan (MH) yang belum mapan akan lebih banyak ngeriwik meskipun sudah lama dipelihara jika tidak diberikan perawatan yang tepat.


Berikut ini tahapan perawatan Kacer bakalan agar rajin bunyi dan cepat gacor:

1. Setelah Kacer bakalan ngevoer total, seminggu kemudian bisa mulai dimandikan secara rutin dan dijemur secara bertahap disesuaikan dengan kemampuan burung Kacer tersebut dalam menahan panas matahari.

Embunkan burung Kacer setiap pagi mulai jam 05:00 untuk menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi yang merupakan waktu favorit bagi burung-burung liar untuk berkicau saling bersahutan.

Pada saat di embunkan biasanya burung Kacer bakalan akan terpancing untuk berkicau dengan lantang (ngeplong).

Pada tahap ini sebaiknya burung Kacer tidak perlu dikrodong pada siang hari dan cukup dikrodong pada malam hari saja. Tapi penempatannya tetap dilokasi yang sepi / tenang dan jauhkan dari berbagai macam gangguan untuk mengurangi tingkat stressnya.

Untuk pakan hariannya tetap disediakan voer kasar ditambah jangkrik 5 ekor pada pagi hari dan 5 ekor pada sore hari.

Sebaiknya jngan memberikan jangkrik terlalu banyak agar burung Kacer bakalan tersebut masih merasa lapar dan terbiasa memakan voer yang disediakan didalam cepuk.

Berikan kroto segar seminggu 3 kali dengan porsi satu cepuk untuk setiap kali pemberian. Kroto sebaiknya diberikan pada pagi hari setelah dimandikan dan akan dijemur.

2. Setelah satu atau dua minggu ditempatkan dilokasi yang sepi, tahap selanjutnya adalah proses penjinakan dengan menempatkan kandangnya ditempat yang ramai dan banyak aktivitas Manusia disekitarnya agar burung Kacer terbiasa dengan keramaian dan nantinya berani berkicau meskipun ada orang disekitarnya.

Awalnya burung Kacer bakalan memang akan glabrakan, bahkan kepalanya bisa sampai luka-luka karena menabrak jeruji kandang.

Tapi hal itu tidak akan berlangsung lama, karena setelah beberapa hari ditempatkan dilokasi yang ramai, burung Kacer akan mulai terbiasa dengan keramaian dan lebih tenang ketika ada orang yang mendekati kandangnya.

3. Setelah dua atau tiga minggu ditempatkan dilokasi yang ramai, biasanya burung Kacer sudah mulai dapat beradaptasi dan mulai mapan yang ditandai dengan sudah mulai ngeriwik dan sesekali ngeplong, terutama pada saat turun hujan.

Dan dua atau tiga minggu berikutnya burung Kacer bakalan tersebut biasanya sudah mulai rajin ngeplong.

4. Setelah burung Kacer bakalan tersebut mengalami mabung pertama selama dipelihara, maka setelah selesai mabung akan terlihat jelas perubahan pada karakternya, terutama pada mental dan variasi kicauannya.

Bahkan jika mentalnya bagus, terkadang sudah mulai bereaksi dan terpancing emosinya ketika mendengar suara burung lain. Pada tahap ini burung Kacer sudah bisa mulai ditrek untuk melihat mental dan juga bakatnya.

Tapi tidak semua Kacer bakalan akan mengalami perkembangan yang sama, karena setiap individu burung Kacer memiliki karakter yang berbeda-beda, ada yang bisa lebih cepat mapan dan ada juga yang lebih lama, karena semua tergantung dari mental dan karakter masing-masing burung Kacer serta dipengaruhi juga dari pola perawatan yang diterapkan.

Tapi umumnya setelah 2 - 3 bulan dirawat, burung Kacer bahan / bakalan biasanya sudah mulai sering bersuara ngeplong, tapi ada juga Kacer bakalan yang baru satu minggu dipelihara sudah rajin ngeplong. Hal itu tergantung dari mental dan karakternya.


Cara memancing Kacer bakalan agar cepat bunyi:

Biasanya Kacer bahan / bakalan mau buka suara ketika sedang di embunkan pada pagi hari atau ketika mendengar suara berisik seperti suara mesin motor, suara musik yang keras, suara hujan dan suara bernada ramai lainnya.

Ketika mendengar suara-suara berisik tersebut biasanya Kacer bakalan akan mulai bunyi minimal ngeriwik, karena suara-suara tersebut mengandung frekuensi suara yang komplek (rendah-sedang-tinggi), sehingga membentuk pola suara gelombang otak, contohnya Alpha dan Beta dan otak burung akan merespon gelombang-gelombang tersebut.

Jadi, salah satu cara untuk memancing burung Kacer bakalan agar mau buka suara, yaitu dengan memperdengarkan suara-suara berisik tersebut.

Setelah Kacer bakalan mau buka suara, nantinya lama-kelamaan burung Kacer tersebut akan mulai terbiasa berkicau.

Cara lainnya bisa dengan memperdengarkan suara gemercik air agar burung Kacer bakalan merasakan suasana seperti dihabitat aslinya.

Seperti diketahui, burung-burung di alam liar suka hidup didekat sungai atau sumber air untuk mandi, bermain atau mencari makan. Ketika mendengar suara air biasanya burung Kacer akan merespon dengan berkicau.

Untuk burung Kacer bahan / bakalan yang belum mau bunyi, bisa diterapi dengan cara digantang didekat sungai atau didekat suara gemercik air dari kran atau aquarium sehingga dapat membuat burung rilex dan tidak stress.

Terapi suara air cukup ampuh untuk memancing Kacer bahan / bakalan agar mau berkicau dan bahkan bisa membuat burung Kacer cepat ngeplong.

Jika ingin Kacer bakalan lebih cepat gacor bisa diberikan suplemen khusus penggacor burung untuk menambah stamina dan merangsang hormon sehingga Kacer akan rajin bunyi dan cepat gacor.

Biasanya para pemain Kacer lapangan menggunakan suplemen penggacor burung sebagai doping untuk membuat Kacer andalannya tampil bringas digantangan dan menjadi juara.

Tapi suplemen penggacor burung tidak di anjurkan digunakan setiap hari. Untuk Kacer bakalan jika sudah rajin bunyi sebaiknya penggunaannya dihentikan atau diberikan pada saat akan dilombakan saja.


Demikian sedikit informasi tentang perawatan Kacer bahan / bakalan agar rajin bunyi dan cepat gacor yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara merawat Kacer bakalan agar cepat bunyi dan gacor"