Perawatan burung Paok sayap biru bakalan
On Kicau – Burung Paok sayap biru memang tidak begitu dikenal dikalangan penggemar burung kicauan. Burung ini merupakan burung migrasi yang hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Saat musim dingin tiba, burung ini akan melakukan migrasi ke daratan Asia Tenggara termasuk ke Indonesia untuk mencari makan dan berkembang biak.
Di Indonesia, burung Paok sayap biru dapat dijumpai dihutan-hutan didaerah Sumatera, Kalimantan dan di kepulauan Natuna, sedangkan diluar Negeri burung ini bisa dijumpai di Negara China, India, Malaysia dan dibeberapa Negara Asia Tenggara lainnya.
Di Indonesia burung Paok sayap biru termasuk jenis burung yang dilindungi dan tidak boleh diburu dengan alasan apapun.
Burung Paok sayap biru memiliki ukuran tubuh sekitar 18 cm dengan ciri-ciri pada bagian sayapnya berwarna biru terang dan terdapat warna hitam serta putih dibagian ujung sayapnya, alisnya berwarna coklat pucat, bulu-bulu dibagian punggungnya berwarna hijau dan bulu-bulu pada bagian dadanya berwarna merah karat.
Ciri-ciri fisik burung Paok sayap biru |
Paruh burung Paok sayap biru berukuran agak besar dan berwarna hitam, bagian tenggorokannya berwarna putih, tunggir berwarna merah, iris matanya berwarna coklat, kakinya berwarna coklat pucat dan memiliki ekor yang pendek seperti burung Puyuh.
Suara kicauan burung ini sangat khas dan terdengar lantang dengan suara pu-wiu.. pu-wiu... yang terus di ulang-ulang.
Didaerah Kalimantan, suara burung Paok sayap biru di anggap sebagai sebuah pertanda bahwa hujan akan segera turun sehingga sering disebut burung Paok hujan. Burung ini juga di anggap sebagai burung pembawa kabar baik oleh masyarakat setempat.
Di alam bebas, burung Paok sayap biru sering hidup disemak-semak didalam hutan sekunder dan hutan mangrove yang tidak jauh dari pantai. Burung ini juga sering terlihat berjalan menyusuri pantai atau berlompatan di atas tanah seperti burung Anis.
Burung Paok sayap biru liar sedang mencari makan |
Burung Paok sayap biru sering memakan siput, cacing, serangga dan hewan-hewan kecil lainnya. Ketika memasuki musim kawin, burung ini akan membangun sarang didekat pantai dan akan bertelur sebanyak 3 - 4 butir.
Sarangnya berbentuk bulat seperti bola dan telurnya berwarna putih krem yang akan di erami selama 15 - 17 hari sampai menetas.
Cara merawat burung Paok sayap biru bakalan:
Jika dipelihara, burung ini termasuk sulit jinak dan pada tahap awal harus diberi pakan seperti dihabitat aslinya seperti siput, cacing dan pakan hewani lainnya.
Untuk siput harus dicacah kecil-kecil dulu agar mudah untuk ditelan, tapi jika tidak ada siput atau cacing bisa juga diberi pakan jangkrik atau ulat hongkong.
Setelah dipelihara cukup lama dan burung sudah terlihat sehat serta sudah beradaptasi dengan lingkungan dan jenis makanan yang baru, kita bisa mulai melatihnya untuk makan voer (ngevoer) agar lebih mudah dalam perawatan hariannya.
Untuk melatih burung Paok sayap biru makan voer (ngevoer), caranya dengan mencampur voer dengan jangkrik atau ulat hongkong yang dipotong kecil-kecil, atau bisa juga menggunakan kroto dicampur voer.
Lakukan cara ini setiap hari agar burung Paok sayap biru terbiasa dengan rasa dan aroma voer. Tapi untuk melatih burung ini makan voer memang memerlukan waktu lebih lama dibanding jenis burung lainnya.
Kurangi campuran extra fooding (EF) dan tambahkan takaran campuran voer sedikit demi sedikit sampai burung Paok sayap biru mau memakan voer polos tanpa campuran jangkrik, ulat hongkong atau kroto.
Untuk memastikan apakah burung sudah ngevoer atau belum, cobalah selama seharian jangan diberikan jangkrik atau pakan alami lainnya. Cukup diberikan voer yang selama ini digunakan untuk campuran jangkrik dan ulat hongkong.
Lihat kotorannya, jika bentuknya padat dan warnanya sama seperti voer yang diberikan berarti burung Paok sayap biru tersebut sudah ngevoer. Jadi sudah bisa diberikan voer kering sebagai pakan utamanya.
Sedangkan jangkrik, ulat hongkong, siput, cacing dan pakan hewani lainnya hanya diberikan sebagai pakan tambahan/extra fooding (EF) saja yang diberikan pada pagi dan sore hari.
Tapi jika kotorannya encer dan berwarna putih, berarti burung tersebut belum ngevoer, jadi harus dilatih ngevoer lagi sampai benar-benar mau makan voer.
Untuk perawatan lainnya tidak jauh berbeda dengan perawatan burung ocehan jenis lainnya, mulai dari pengembunan, perawatan mandi, penjemuran dan menjaga kebersihan kandangnya agar burung merasa nyaman dan selalu sehat.
Burung Paok sayap biru bakalan |
Baca juga:
Demikian sedikit informasi tentang cara merawat burung Paok sayap biru bakalan yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung ocehan, dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Perawatan burung Paok sayap biru bakalan"