Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara merawat anakan burung Pleci agar bertahan hidup dan cepat besar

gambar anakan burung pleci
Anakan Burung Pleci

On Kicau – Burung Pleci atau burung kaca mata adalah salah satu jenis burung ocehan bertubuh kecil yang sangat populer dan sangat digemari oleh para Kicau Mania di Indonesia.

Pleci adalah burung yang istimewa karena meskipun bertubuh kecil tapi suaranya cukup lantang dan bisa menirukan berbagai macam suara kicauan burung lain. Itulah alasan kenapa burung ini banyak diminati.

Perawatan burung Pleci juga sangat mudah karena burung ini tidak mudah stress dan bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga bisa cepat bunyi meskipun dipelihara dari bahan/bakalan tangkapan hutan.


Di alam bebas, burung Pleci atau burung kaca mata biasa memakan buah-buahan, serangga, ulat serta hewan-hewan kecil lainnya.

Sarang burung Pleci berbentuk bulat seperti cawan dan biasanya berada disemak-semak atau pepohonan yang tidak terlalu tinggi. Burung ini bertelur sebanyak 2 - 3 butir.

Jika kita menemukan sarang burung Pleci dan ternyata anaknya masih berumur beberapa hari, maka mau tidak mau kita harus merawatnya karena jika sudah tersentuh tangan Manusia biasanya induk burung Pleci tidak akan mau lagi merawatnya, apalagi jika kondisi sarangnya sudah rusak.

gambar sarang burung pleci
Sarang Burung Pleci

Jika dipelihara dari anakan/lolohan, burung Pleci akan lebih cepat gacor dan lebih jinak setelah dewasa, bahkan bisa dilepaskan diluar kandang tanpa perlu takut akan terbang jauh.

Selain itu, jika dirawat dari lolohan burung ini juga bisa memiliki lebih banyak suara isian sehingga suara kicauannya lebih bervariasi (full isian).

Tapi untuk merawat anakan burung Pleci, apalagi yang masih berusia beberapa hari memang perlu kesabaran dan ketelatenan agar anakan burung tersebut bisa bertahan hidup dan sehat.

Ketika anakan burung Pleci baru berumur beberapa hari merupakan masa-masa kritis karena kondisi fisiknya masih sangat lemah, bulu-bulunya masih belum tumbuh sempurna dan belum bisa makan sendiri sehingga harus diloloh.

Untuk merawat anakan burung Pleci memang membutuhkan perhatian ekstra dan harus meluangkan banyak waktu karena setiap 15 menit sekali biasanya anakan burung Pleci akan merengek-rengek minta diloloh dengan membuka paruhnya lebar-lebar.


Berikut ini perawatan yang tepat untuk anakan burung Pleci agar bisa bertahan hidup dan cepat besar:

1. Penempatan

Untuk merawat anakan burung Pleci atau burung kaca mata, khususnya yang masih piyik/lolohan memang perlu perhatian ekstra dan menyita cukup banyak waktu.

Untuk piyik/anakan burung Pleci yang masih berada didalam sarangnya perlu diberi penghangat, terutama pada malam hari agar burung tidak kedinginan karena bulu-bulunya belum tumbuh semua.

Kita bisa menggunakan bohlam lampu 5 watt sebagai penghangat diletakkan didekat sarangnya. Suhu ideal untuk menghangatkan tubuh anakan/piyikan burung adalah 37 - 38 °C. Untuk mengukur suhu disekitar sarang burung bisa menggunakan thermometer.

Jika tidak ada thermometer, cukup dikira-kira saja yang penting anakan burung merasa hangat tapi tidak kepanasan.

Sedangkan kelembabannya di atur sekitar 60 - 70% agar burung tidak keluar dari sarangnya. Untuk menjaga kelembaban, kita bisa menggunakan lap atau handuk basah diletakkan didalam sangkar.

Jika anakan/piyik burung Pleci sudah berusia 2 minggu lebih dan sudah bisa bertengger, maka sudah bisa ditempatkan didalam sangkar harian, tapi bagian dasarnya diberi alas agar kaki burung tidak terjepit jeruji.

Sedangkan pada bagian atas kandang tetap dipasang bohlam lampu 5 watt untuk menghangatkan tubuh anakan/piyik burung Pleci pada malam hari.

2. Pemberian pakan

Untuk anakan burung Pleci yang masih berusia kurang dari 1 minggu, cukup diloloh dengan kroto segar dan jangkrik yang di ambil bagian perutnya (kepala dan kakinya dibuang). Dan bisa juga ditambahkan pisang kepok yang dilumatkan.

Sebelum diberikan pada anakan burung Pleci, kroto atau jangkrik dicelupkan air bersih dulu, setelah itu baru diberikan pada anakan burung Pleci agar lebih mudah ditelan.

Setelah anakan burung Pleci berusia satu minggu lebih, pakan yang diberikan bisa mulai ditambah dengan voer halus yang dicampur air agar nantinya anakan burung Pleci terbiasa mengkonsumsi voer ketika sudah dewasa.

Adonan voer dicampur dengan kroto atau perut jangkrik dan usahakan adonan tidak terlalu kental agar mudah ditelan.

Setelah anakan burung Pleci berusia 2 minggu lebih, adonan voer dibuat lebih kental dan tidak usah dicampur kroto atau perut jangkrik agar burung terbiasa mengkonsumsi voer polos. Tapi extra fooding (EF) seperti jangkrik dan kroto tetap diberikan secara terpisah.


Pisang kepok juga tetap diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan vitamin anakan burung Pleci agar lebih sehat dan pertumbuhannya lebih maksimal.

Setelah anakan burung Pleci berusia 25 - 30 hari biasanya sudah mulai bisa makan sendiri. Jadi, kita sudah bisa memberikan pakan kering berupa voer halus.

Pada usia ini, burung Pleci sudah bisa mulai ditempatkan didalam kandang harian dan tidak perlu diberikan bholam lampu lagi karena bulu-bulunya sudah tunbuh semua.

3. Pemasteran

Agar burung Pleci memiliki suara kicauan yang bervariasi, lakukan pemasteran dengan cara menempatkannya didekat burung-burung masteran yang gacor, atau bisa juga dengan menggunakan suara Mp3 burung yang kita inginkan.

Pemasteran bisa dilakukan setelah anakan burung Pleci diloloh sampai kenyang atau ketika sedang istirahat/tidur pada siang hari, karena pada waktu tidur siang itulah anakan burung bisa mempelajari suara indukannya atau suara burung lain yang sering didengarnya dengan cepat.

Untuk pemasteran menggunakan burung masteran, kita tinggal menggantang burung masteran didekat kandang anakan burung Pleci/burung kaca mata setiap hari.

Sedangkan pemasteran dengan menggunakan Mp3 bisa dilakukan dengan cara memutarkan suara Mp3 burung yang kita inginkan didekat kandangnya dengan volume sedang.

Lakukan pemasteran secara rutin setiap hari agar anakan burung Pleci cepat merekam suara-suara masterannya dengan fasih, sehingga setelah dewasa suara kicauannya lebih bervariasi.

Setelah anakan burung Pleci berganti bulu (mabung pertama), biasanya sudah mulai belajar berkicau (ngeriwik halus) dengan suara-suara masteran yang sudah dipelajarinya sejak piyik.

Setelah burung Pleci dewasa, suara masteran yang sudah direkam sejak kecil akan selalu dinyanyikan sebagai isian permanen untuk menunjukkan wilayah teritorialnya dan untuk menarik perhatian burung Pleci betina.

Setelah berganti bulu dewasa, burung Pleci sudah mulai bisa dimandikan setiap hari dan dijemur setiap hari agar burung selalu sehat, aktif dan rajin bunyi.

Berikan voer halus sebagai pakan utama untuk burung Pleci ditambah buah-buahan seperti pepaya, pisang kepok, apel atau buah-buahan lainnya.

Sedangkan untuk extra fooding (EF), bisa diberikan jangkrik kecil sebanyak 3 ekor pada pagi dan sore hari, ulat kandang atau kroto bisa diberikan 2 hari sekali, dan ulat hongkong bisa diberikan pada saat cuaca dingin/musim hujan untuk menghangatkan tubuh burung dan pada saat mabung untuk mempercepat rontoknya bulu-bulu lama burung Pleci.

Lakukan perawatan tersebut secara rutin dan konsisten agar anakan burung Pleci bisa bertahan hidup, cepat besar, cepat gacor dan memiliki materi isian yang bervariasi.


Demikian sedikit informasi tentang cara merawat dan meloloh anakan burung Pleci agar bertahan hidup dan cepat besar yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Pleci, dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara merawat anakan burung Pleci agar bertahan hidup dan cepat besar"