Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Merawat Anakan Burung Kedasih Dari Lolohan

gambar anakan burung kedasih hitam
Anakan Burung Kedasih Hitam
Onkicau.com – Burung Kedasih di anggap sebagai burung yang penuh mitos, dan konon jika burung ini bersuara berarti akan ada kabar duka/kematian di wilayah sekitar burung tersebut bersuara.

Suaranya yang terdengar seperti merintih dan mendayu-dayu sering terdengar tidak hanya pada siang hari saja, tapi terkadang juga terdengar pada malam hari.

Tapi meskipun suaranya terdengar sangat jelas, burung ini agak susah dilihat karena biasanya burung Kedasih/burung Wik-wik sering berbunyi diketinggian pohon yang rimbun.

Bagi para Kicau Mania, burung Kedasih di anggap sebagai burung perusak karena jika suaranya terekam dan menjadi suara isian burung-burung lain seperti Murai Batu, Kacer, Cucak ijo atau burung-burung lainnya, maka akan menurunkan nilai jualnya meskipun burung sudah gacor.

Burung Kedasih merupakan burung parasit karena burung ini tidak mau membuat sarang dan mengerami telurnya sendiri. Burung ini akan menitipkan telurnya didalam sarang burung-burung kecil seperti burung Prenjak, Ciblek, dan burung-burung kecil lainnya.

Telur burung Kedasih berwarna kebiruan dan berbintik keputihan dengan ukuran yang lebih besar dari telur burung yang dititipinya.

Burung Kedasih akan meletakkan telurnya didalam sarang burung lain ketika sarang tersebut sedang ditinggal oleh induknya. Terkadang burung Kedasih akan membuang telur aslinya sehingga burung pemilik sarang tidak menyadari jika telur yang di eraminya ternyata telur burung Kedasih.

Kalaupun telur aslinya tidak dibuang oleh burung Kedasih, nantinya setelah menetas anakan burung Kedasih juga memiliki naluri sebagai parasit dan akan menyingkirkan anakan burung pemilik sarang dengan cara mendorongnya sampai terjatuh dari sarangnya.

Burung pamilik sarang akan mengerami telur burung Kedasih tersebut sampai menetas dan akan merawat anakan burung Kedasih sampai dewasa, meskipun ukuran tubuh anakan Kedasih jauh lebih besar, tapi burung pemilik sarang tidak menyadari jika itu bukan anaknya dan tetap mengasuhnya dengan baik.

Seringkali ketika kita menemukan sarang burung Prenjak, Ciblek, Sogon atau burung-burung Kecil lainnya, ternyata isinya anakan burung Kedasih yang tubuhnya memenuhi sarang.

gambar anakan burung kedasih didalam sarang burung prenjak
Anakan burung Kedasih didalam sarang burung Prenjak
Jika sarang sudah terlanjur di ambil, maka mau tidak mau kita harus merawat anakan Kedasih yang ada didalamnya karena jika sudah tersentuh tangan Manusia dan dikembalikan lagi biasanya indukan burung tidak mau merawatnya, apalagi jika kondisi sarangnya sudah rusak.

Berikut ini cara merawat anakan/piyik burung Kedasih dari lolohan:

1. Pemberian pakan

Jenis pakan alami burung Kedasih di alam bebas adalah serangga, ulat, dan binatang-binatang kecil lainnya.

Tapi ketika dipelihara sebaiknya burung ini dilatih untuk makan voer sejak anakan agar nantinya lebih mudah dalam perawatan hariannya, agar kita tidak perlu harus selalu menyediakan pakan alami setiap saat.

Jika burung sudah ngevoer, pakan alami seperti jangkrik dan ulat hongkong hanya diberikan sebagai pakan tambahan/extra fooding (EF) saja.

Untuk meloloh anakan burung Kedasih bisa menggunakan voer halus yang dicampur sedikit air dan potongan perut jangkrik.

Berikan campuran pakan tersebut menggunakan sendok kecil setiap kali burung merasa lapar. Setelah diloloh kemudian berikan beberapa tetes air minum.

Buatlah adonan voer agar tidak terlalu encer atau terlalu padat agar lebih mudah ditelan oleh anakan burung Kedasih. Jika adonan tidak habis sebaiknya sisanya dibuang.

Selain membuat adonan sendiri menggunakan voer dan jangkrik, bisa juga menggunakan voer khusus lolohan yang bentuknya sudah disesuaikan dengan porsi sekali telan.

Cara penggunaannya juga mudah, voer terlebih dulu diseduh/direndam dengan air hangat sampai menjadi lunak lalu airnya ditiriskan. Setelah dingin bisa langsung dilolohkan pada anakan burung Kedasih.

Kandungan nutrisi pada voer khusus lolohan anakan burung ini sudah cukup lengkap sehingga jika tidak diberikan ekstra fooding (EF) juga tidak masalah.

Tapi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anakan burung Kedasih dan untuk mempercepat pertumbuhannya, sebaiknya extra fooding (EF) seperti jangkrik dan ulat hongkong atau ulat kandang tetap diberikan setiap hari.

Anakan burung Kedasih bisa mulai diberikan ulat kandang atau ulat hongkong yang dicampur dengan voer kasar (kering) setelah berusia 30 hari sekalian untuk mengajari burung untuk belajar makan sendiri.

Setelah burung Kedasih makan voer kering, untuk selanjutnya pemberian extra fooding (EF) seperti jangkrik dan ulat hongkong cukup diberikan pada pagi dan sore hari saja dengan porsi secukupnya.

2. Perawatan mandi dan jemur

Pada usia 15 hari, anakan burung Kedasih mulai dijemur tapi cukup 10 menit saja setiap pagi dan jangan dimandikan dulu.

Setelah berumur 25 hari, durasi penjemuran ditingkatkan menjadi 15 menit setiap pagi dan mulai dilatih mandi dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer tapi jangan sampai basah kuyup.

Semakin besar, durasi penjemuran terus ditingkatkan dan mulai dimandikan setiap hari jikja cuaca cerah, tapi tetap dengan semprotan halus.

3. Kebersihan kandang

Agar burung selalu sehat, kebersihan kandang juga harus diperhatikan karena kotoran yang menumpuk dan sisa-sisa pakan yang berceceran didasar sangkar bisa menjadi sarang kuman dan bakteri penyebab penyakit.
gambar anakan burung kedasih lurik
Anakan Burung Kedasih Lurik

Demikian sedikit informasi tentang cara merawat anakan burung Kedasih dari lolohan yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Kedasih, dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara Merawat Anakan Burung Kedasih Dari Lolohan"