Solusi untuk mengatasi Murai Batu ngelowo
Ilustrasi Murai Batu Ngelowo / Mbetmen |
Onkicau.com - Tak ada gading yang tak retak, mungkin peribahasa itu cocok untuk menggambarkan karakter burung kicauan karena selalu ada saja sisi negatif dibalik semua kelebihannya.
Begitu juga dengan burung Murai Batu (MB) yang dikenal sebagai burung kicauan terbaik dengan segala kelebihannya.
Tapi dibalik semua kelebihan yang dimiliki burung Murai Batu, mulai dari suara kicauannya yang merdu, penampilan fisiknya yang menawan, sampai pada gaya tarungnya yang atraktif ternyata ada beberapa perilaku negatif dari burung petarung berekor panjang ini.
Salah satu perilaku negatif burung Murai Batu adalah ngelowo / mbetmen, yaitu perilaku membuka sayap ketika bertemu lawan.
Seringkali perilaku ngelowo Murai Batu juga dibarengi dengan ngeruji atau turun ke dasar sangkar sambil bersuara ngeriwik. Hal itu tentu akan mengurangi penampilannya saat dilombakan.
Oleh karena itulah kita sebagai pemiliknya harus mengantisipasi hal itu agar Murai Batu (MB) tidak ngelowo / mbetmen saat dilombakan.
Pada dasarnya, ngelowo / ngebetmen adalah perilaku alami dari burung Murai Batu ketika ada sesuatu yang kurang nyaman yang dirasakan oleh burung tersebut, sama halnya seperti perilaku mbagong pada Kacer.
Baca juga: Penyebab utama Kacer mbagong dan cara mengatasinya
Perilaku ngelowo / mbetmen ini tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya. Kita hanya bisa menebak-nebak saja dengan cara memahami karakter burung Murai Batu yang kita rawat.
Dengan begitu kita bisa mengetahui pada saat apa dan pada saat kenapa Murai Batu tersebut berperilaku ngelowo agar kita bisa mengantisipasinya.
Faktor-faktor yang menyebabkan Murai Batu (MB) ngelowo:
1. Burung Murai Batu mengalami over birahi (OB).
2. Burung Murai Batu kalah mental atau down ketika bertemu lawan yang lebih dominan.
3. Burung Murai Batu masih dalam masa mabung tapi sudah dipaksakan diadu / ditrek dengan Murai Batu lain.
4. Burung Murai Batu dijemur terlalu lama atau melebihi batas kemampuannya dalam menahan panas matahari.
5. Burung Murai Batu terlalu jinak sehingga menjadi manja saat melihat orang atau pemiliknya.
6. Karakter (sifat bawaan) dari burung Murai Batu itu sendiri.
Untuk penanganan Murai Batu (MB) yang terlanjur ngelowo / ngebetmen, ada beberapa terapi yang bisa diterapkan sesuai dengan penyebabnya masing-masing.
Berikut ini cara paling efektif untuk mengatasi Murai Batu ngelowo:
1. Murai Batu ngelowo karena over birahi (OB)
Salah satu ciri Murai Batu yang mengalami over birahi (OB), yaitu pada saat dilombakan / ditrek akan perilaku ngelowo ketika melihat lawannya.
Jika burung Murai Batu berperilaku seperti itu sebaiknya untuk sementara jangan dipaksakan untuk dilombakan / ditrek dulu sampai kondisinya betul-betul siap.
Terapi yang bisa dilakukan untuk menurunkan birahi Murai Batu, antara lain:
- Embunkan Murai Batu (MB) setiap pagi mulai jam 05.00 pagi.
- Kurangi porsi pemberian extra fooding (EF) yang berpotensi memicu naiknya birahi Murai Batu, terutama jangkrik dan kroto.
- Berikan cacing atau ulat bumbung setiap pagi dan sore sampai kondisi Murai Batu yang mengalami over birahi tersebut pulih kembali.
- Umbar Murai Batu setiap hari dari pagi sampai sore. Usahakan kandang umbaran ditempatkan dilingkungan yang tenang dan sejuk serta banyak pohon-pohon disekitarnya. Lebih bagus lagi jika lokasinya dekat dengan suara gemercik air.
- Sediakan bak mandi didalam kandang umbaran agar burung Murai Batu bisa mandi sesukanya.
- Usahakan juga agar kandang umbaran bisa terkena sinar Matahari dari sela-sela dedaunan agar burung Murai Batu bisa berjemur sesukanya dan bisa berteduh sesukanya juga.
Baca juga: Cara mengatasi Murai Batu over birahi
2. Murai Batu ngelowo karena kalah mental (kalah tarung)
Untuk Murai Batu yang ngelowo karena kalah mental bisa di atasi dengan melakukan terapi yang sama seperti terapi pada Murai Batu over birahi (OB).
Tapi porsi pemberian extra fooding (EF) seperti jangkrik dan kroto justru diberikan lebih banyak atau sekenyangnya, sebab Murai Batu yang down mental saat bertemu lawan juga dapat disebabkan karena kekurangan asupan pakan berprotein tinggi seperti jangkrik dan kroto, sehingga menyebabkan staminanya ngedrop.
Selain diberikan jangkrik dan kroto, bisa juga ditambah kuning telur ayam kampung yang sudah direbus. Kuning telur ayam kampung bisa diberikan seminggu sekali untuk memulihkan stamina Murai Batu.
Untuk sementara asingkan Murai Batu tersebut, usahakan jangan sampai melihat burung sejenis selama beberapa waktu sampai kondisi mentalnya pulih kembali. Setelah kondisi mentalnya pulih baru setting ulang porsi pemberian extra foodingnya.
Masukkan burung kecil kedalam kandang umbaran sebagai untulan, biarkan burung Murai Batu tersebut mengejar dan menghajar burung untulan agar mental fighternya bangkit lagi karena merasa lebih dominan.
Berikan juga pakan hidup seperti cicak, kadal kecil, katak kecil, dan ikan-ikan kecil (masukkan dalam bak mandi) agar Murai Batu memburu dan memangsanya. Dengan cara ini burung Murai Batu akan merasa seperti berada di habitat aslinya dan naluri liarnya akan kembali muncul.
Lakukan terapi ini selama sat bulan atau sampai kondisi mentalnya normal kembali.
3. Murai Batu ngelowo karena mabung / pasca mabung
Burung Murai Batu yang masih dalam kondisi mabung / ngurak, kondisi fisik dan mentalnya masih belum stabil. Jadi sebaiknya jangan dipaksakan untuk bertarung dulu.
Bahkan setelah selesai masa mabungnya, burung Murai Batu masih perlu waktu untuk masa rekondisi minimal selama dua bulan sampai bulu-bulunya kuat dan kondisi fisik serta mentalnya stabil baru bisa mulai ditrek.
Jika dipaksakan untuk ditrek dalam kondisi fisik dan mental yang belum prima, maka akibatnya Murai Batu tersebut akan berperilaku ngelowo / ngebetmen.
Baca juga: Perawatan yang tepat untuk Murai Batu mabung agar cepat tuntas
4. Murai Batu ngelowo karena dijemur terlalu lama
Penjemuran memang sangat bagus untuk Murai Batu, tapi jika berlebihan justru tidak baik karena akan menyebabkan Murai Batu menjadi galak atau over emosi dan berujung ngelowo.
Bahkan jika penjemurannya terlalu berlebihan dapat menguras stamina burung dan berpotensi menyebabkan stress karena Murai Batu yang sebetulnya sudah tidak kuat kepanasan tapi terus dipaksakan menahan panas tanpa bisa berteduh.
Idealnya durasi penjemuran untuk Murai Batu ditingkatkan secara bertahap agar kondisi fisiknya dapat beradaptasi terhadap panas matahari dalam waktu yang lama.
Pantau kondisi Murai Batu saat dijemur, jika sudah terlihat mangap dan gelisah sambil meloncat-loncat kesisi sangkar, berarti burung Murai Batu tersebut sudah tidak kuat lagi menahan panas matahari.
Baca juga: Dampak buruk penjemuran yang terlalu lama pada Murai Batu
5. Murai Batu ngelowo karena terlalu jinak
Murai Batu yang terlalu jinak memang cenderung menjadi manja dan sering berperilaku ngelowo ketika didekati orang atau pemiliknya.
Solusi untuk mengatasinya, yaitu dengan di umbar secara rutin dan jangan terlalu sering berinteraksi dengan burung Murai Batu tersebut apalagi menggodanya.
Jangan memberikan jangkrik langsung dari tangan, cukup dimasukkan kedalam cepuk agar lama-kelamaan sifat manja terhadap pemiliknya berkurang.
6. Murai Batu ngelowo karena karakter (sifat bawaan)
Untuk permasalahan yang satu ini mungkin sulit untuk di atsai. Jadi sebaiknya, langkah pertama dalam memilih bahan Murai Batu (MB) harus memperhatikan katuranggan atau ciri-ciri fisiknya, seperti yang sudah pernah dibahas pada artikel Ciri-ciri murai batu bermental juara, agar nantinya kita tidak kecewa karena Murai Batu yang sudah susah payah kita rawat ternyata tidak sesuai dengan yang kita harapkan.
Berikut ini cara mencegah agar Murai Batu (MB) tidak ngelowo / mbetmen saat dilombakan:
1. Perhatikan usia Murai Batu sebelum dilombakan. Burung yang masih muda belum memiliki pengalaman ketika bertemu lawan, terutama jika lawannya adalah Murai Batu yang usianya sudah mapan.
Emosi Murai Batu (MB) muda masih belum stabil dan sering meluap-luap. Akibatnya menjadi cepat kelelahan, drop mentalnya dan berujung ngelowo / ngebetmen.
2. Jangan melombakan Murai Batu (MB) yang belum tuntas masa mabungnya, atau sedang dalam proses mabung dan pasca mabung, terutama ketika sedang dalam proses dorong ekor atau sayap.
Burung Murai Batu yang masih dalam masa mabung, kondisi fisik dan mentalnya masih belum fit sehingga rentan ngelowo / mbetmen. Begitu juga dengan Murai Batu yang baru menjatuhkan bulu atau sedang memasuki masa mabung / ngurak, sebaiknya jangan dilombakan / ditrek dulu sampai selesai masa mabungnya.
Baca juga: Usia ideal Murai Batu untuk dilombakan
Demikian sedikit informasi tentang solusi untuk mengatasi Murai Batu ngelowo / mbetmen yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Solusi untuk mengatasi Murai Batu ngelowo"