Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu mabung agar cepat tuntas

gambar murai batu mabung
Ilustrasi Burung Murai Batu Mabung
Onkicau.com – Murai Batu (MB) adalah jenis burung kicauan yang paling populer di Indonesia dan memiliki banyak penggemar karena burung ini memiliki suara kicauan yang merdu dan bervariasi. Selain itu, Murai Batu juga memiliki gaya tarung yang sangat atraktif.

Jika sudah mapan dan gacor, Murai Batu akan rajin berkicau dengan suara aslinya yang khas di selingi dengan suara-suara isian, karena burung ini termasuk burung cerdas yang dapat menirukan suara-suara burung lain dengan cepat dan fasih.

Tapi meskipun terkenal sebagai burung ocehan yang sangat atraktif, pada saat-saat tertentu Murai Batu juga bisa mengalami drop sehingga menjadi malas berkicau dan lebih banyak diam. Salah satunya pada saat burung ini memasuki masa mabung.

Mabung / ngurak adalah masa yang melelahkan bagi Murai Batu dan juga pemiliknya, karena burung harus istirahat total paling tidak selama 3 bulan. Dan selama itu pula kita akan jarang mendengar suara kicauannya karena rata-rata Murai Batu yang sedang mabung akan lebih banyak diam.


Pada kondisi tersebut, sebagai pemiliknya kita harus memberikan perawatan ekstra pada Murai Batu yang sedang mabung tersebut, dan tentunya selama beberapa bulan tidak bisa menikmati suara kicauannya dan juga tidak bisa membawanya kelapangan untuk latihan atau untuk dilombakan.

Mabung / ngurak adalah siklus alami yang terjadi setiap tahun pada semua jenis burung untuk menggantikan bulu-bulu yang sudah tua dengan tumbuhnya bulu-bulu baru.

Pada saat akan memasuki masa mabung / ngurak biasanya burung Murai Batu akan lebih banyak diam dan tidak aktif seperti biasanya. Burung cenderung menjadi malas bunyi dan terlihat lesu (tidak aktif).

Masa mabung akan di tandai dengan rontoknya bulu-bulu kecil dan akan di susul dengan bulu-bulu besar seperti bulu sayap dan bulu ekor yang akan mulai rontok setiap harinya. Perawatan khusus mabung untuk Murai Batu dimulai setelah bulu-bulu kecil mulai banyak yang rontok.


Berikut ini cara merawat Murai Batu mabung yang benar agar cepat selesai:

1. Penempatan

Sebaiknya Murai Batu yang sedang mabung di kerodong setiap hari dan letakkan kandangnya ditempat yang tenang. Jauhkan dari suara burung fighter lain terutama burung sejenis yang gacor dan dari hal-hal lainnya yang bisa mengganggu proses mabungnya.

Jika Murai Batu yang sedang mabung merasa terganggu dan stress, maka bisa menyebabkan proses mabungnya menjadi tidak normal dan bahkan bisa macet mabung.

Buka krodong setiap pagi, bersihkan kotorannya dan berikan pakan serta ganti air minumnya. Sekitar jam 07:00 burung di angin-anginkan sebentar agar menghirup udara segar pagi hari dan terkena sinar Matahari pagi.

2. Settingan Extra fooding (EF)

Kurangi porsi pemberian jangkrik, misal settingan hariannya pada saat tidak mabung 7/7 pagi/sore, dikurangi menjadi 3/3 pagi/sore.

Berikan ulat hongkong (UH) dengan porsi 20/20 pagi/sore dan jika ada ditambah dengan larva tawon 5/5 pagi/sore agar bulu-bulu lamanya cepat rontok. Karena efek panas yang ditimbulkan dari pemberian ulat hongkong dan larva tawon dapat membantu mempercepat rontoknya bulu-bulu lama Murai Batu.

Berikan voer yang memiliki kandungan telur dan madu pada komposisi bahannya sebagai pakan utama untuk Murai Batu yang sedang mabung.

Taburkan irisan daun pandan didasar kandangnya sebagai aroma terapi agar Murai Batu merasa rileks sehingga dapat menyelesaikan proses mabungnya dengan sempurna.


3. Mandi dan jemur

Pada masa merontokkan bulu, burung Murai Batu tidak perlu dimandikan setiap hari, cukup dimandikan seminggu sekali saja. Untuk penjemuran cukup dilakukan 15 menit saja setiap hari mulai jam 07.00 pagi.

4. Perawatan dorong ekor

Setelah sebagian besar -bulunya rontok dan bulu ekornya sudah tumbuh beberapa CM, rubah settingan Extra foodingnya dengan settingan dorong ekor.

Berikan jangkrik dengan porsi lebih banyak, yaitu 10/10 pagi/sore. Kroto segar diberikan setiap hari dengan porsi 1 cepuk untuk sekali pemberian. Sebelum diberikan pada Murai Batu, olesi jangkrik dan kroto dengan minyak ikan terlebih dulu agar bulu-bulu barunya bisa tumbuh lebih sehat dan mengkilap.

Tapi jika ternyata Murai Batu tidak suka dengan jangkrik dan kroto yang di olesi minyak ikan sebaiknya jangan di teruskan, karena bisa menyebabkan Murai Batu tidak mau makan jangkrik dan kroto lagi nantinya.

Berikan buah pepaya sebagai selingan untuk mencukupi kebutuhan vitaminnya. Tapi jika Murai Batu tidak mau memakannya, alternatifnya dengan memberikan pakan buah dan sayuran pada jangkrik terlebih dulu sebelum diberikan pada Murai Batu.

Berikan juga kuning telor ayam kampung / bebek / puyuh seminggu sekali, caranya dengan mengambil kuning telor yang sudah direbus secukupnya saja, kemudian potong kecil-kecil lalu ditaruh didalam cepuk tempat kroto.

Untuk perawatan mandi dan jemur masih sama seperti perawatan mabung dan tetap full kerodong setiap harinya.


5. Pemasteran

Untuk menambah variasi suara kicauannya, tempatkan Murai Batu yang sedang mabung bersama dengan burung-burung masteran untuk memperkaya materi lagunya.

Masa mabung adalah waktu yang paling tepat untuk melakukan pemasteran ulang, karena burung lebih banyak diam dan mendengar, sehingga akan lebih fokus untuk merekam suara-suara masteran yang di dengarnya.

6. Perawatan pasca mabung

Setelah semua bulu-bulu Murai Batu sudah tumbuh sempurna dan bulu ekornya juga sudah mentok, kerodong sudah bisa mulai dibuka dan cukup di kerodong pada malam hari saja.

Mulai mandikan Murai Batu setiap hari dan durasi penjemuran juga mulai di tingkatkan dari yang semula 15 menit menjadi 30 menit setiap hari mulai jam 07.00 pagi.

Untuk durasi penjemuran yang lebih lama, tunggu sampai bulu-bulunya kering sekitar dua bulan setelah selesai mabung.

7. Settingan Extra fooding (EF)

Kembalikan settingan Ekstra fooding (EF) seperti settingan hariannya sebelum mabung, dan tetap di gantang dengan burung-burung masteran agar Murai Batu semakin fasih merekam materi isiannya.

Selama masa rekondisi, burung Murai Batu sebaiknya jangan di trek atau di lombakan dulu kurang lebih selama dua bulan sampai benar-benar dalam kondisi prima.


Demikian sedikit informasi tentang perawatan yang tepat untuk Murai Batu mabung / ngurak agar cepat tuntas yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain tentang Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Perawatan yang tepat untuk Murai Batu mabung agar cepat tuntas"