Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

13 Jenis burung Rangkong yang ada di Indonesia

gambar burung rangkong / burung enggang
Burung Rangkong (Foto: Pixabay.com)
Onkicau.com – Burung Rangkong / Enggang / Julang / Kangkareng adalah spesies burung besar yang tersebar dibeberapa kawasan  Asia, Afrika dan Papua Nugini. Burung ini memiliki ukuran tubuh yang besar dengan ciri khas pada paruhnya yang besar dan panjang.

Burung Rangkong menjadi salah satu kekayaan fauna Indoinesia, tapi saat ini populasinya semakin terancam punah akibat perburuan liar.

Bagi masyarakat suku Dayak, burung Rangkong atau burung Enggang dianggap suci dan menjadi lambang persatuan masyarakat karena burung ini memiliki peranan penting dalam menjaga kelestarian kelestarian hutan sebagai penebar biji-bijian sehingga mempercepat regenerasi hutan.

Di Indonesia terdapat beberapa jenis burung Rangkong dan berstatus sebagai burung endemik. Beberapa daerah yang menjadi habitat burung Rangkong, antara lain: wilayah hutan Sumatera, hutan Kalimantan dan hutan Jawa. Salah satunya adalah burung Rangkong terbesar, yaitu Rangkong Gading.


Penampilan fisik burung Rangkong cukup unik, terutama pada bagian atas paruh (balung) dan juga warnanya. Balung atau Casque adalah tonjolan yang berada di atas paruh rburung Rangkong. Fungsi dari organ ini adalah sebagai ruang dengung suara karena balung mempunyai struktur yang berongga pada bagian dalamnya.

Jika dibandingkan dengan spesies burung pada umumnya, ukuran tubuh burung Rangkong tergolong besar, terutama spesies Rangkong Gading.

Sebagian besar jenis Burung Rangkong / Enggang memiliki paruh yang besar, panjang, melengkung dengan bobot ringan. Bentuk paruhnya yang unik itulah yang membuat burung ini banyak diburu untuk diperjual belikan.

Ukuran tubuh burung Rangkong bisa mencapai 65 - 170 cm tergantung jenisnya, sedangkan beratnya bisa mencapai 290 - 4.200 gram. Meskipun memiliki tubuh yang besar dan berat tapi burung Rangkong memiliki kemampuan terbang yang baik.

Untuk membedakan jenis kelamin burung Rangkong dapat dilihat dari warna bulunya. Burung Rangkong / Enggang jantan memiliki warna bulu yang lebih mencolok dibanding burung Rangkong betina.

Sebagian besar bulu-bulu burung Rangkong berwarna hitam dengan perpaduan warna abu-abu dan putih serta erdapat bulu berwarna merah dan kuning pada bagian leher, kepala dan lingkar matanya.

Ada sekitar 62 jenis burung Rangkong yang tersebar di kawasan Afrika, Asia wilayah tropis, Indonesia dan Papua. Di kawasan Asia tropis terdapat sekitar 32 jenis dan yang terdapat di wilayah Indonesia ada sekitar 13 jenis burung Rangkong yang 3 di antaranya merupakan burung endemik Indonesia.

Di Indonesia burung Rangkong dapat dijumpai dibeberapa daerah di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Papua dan Sumba. Yang paling banyak ada di Pulau Sumatera, yaitu sekitar 9 jenis burung Rangkong.

Berikut ini 13 jenis burung Rangkong yang ada di Indonesia:

1. Julang Sulawesi (Rhyticeros cassidix) berasal dari Sulawesi (endemik)

2. Kangkareng Sulawesi (Rhabdotorrhinus exarhatusI) berasal dari Sulawesi (endemik)

3. Julang Sumba (Rhyticeros everetti) berasal dari Sumba (endemik)

4. Enggang Klihingan (Annorrhinus galeritus)

5. Enggang Jambul (Berenicornis comatus)

6. Julang Jambul Hitam (Rhabdotorrhinus corrugatusI)

7. Julang Emas (Rhyticeros undulates)

8. Kangkareng Hitam (Anthracoceros malayanus)

9. Kangkareng Perut Putih (Anthracoceros albirostris)

10. Rangkong Badak (Buceros rhinoceros)

11. Enggang Gading (Rhinopkex vigil)

12. Rangkong Papan (Buceros bicornis)

13. Julang Papua (Rhyticeros plicatus)


Burung Rangkong / Enggang adalah jenis burung pemakan buah-buahan. Burung ini bisa memakan buah-buahan berkulit keras (husked), buah berdaging (drupaceus) yang mengandung banyak lemak tinggi dan fig (ficus) yang mengandung protein, karbohidrat, kalsium dan air.

Tapi selain memakan buah-buahan, burung Rangkong terkadang juga memakan serangga jika buah-buahan dihutan sulit ditemukan ata ketika memasuki masa berkembang biak.

Burung Rangkong biasanya mendiami kawasan hutan dataran rendah dengan ketinggian 0 sampai 1.000 mdpl serta kawasan hutan tropis.

Daya jelajah burung ini juga cukup luas, yaitu mencapai 100 km2. Kemampuan jelajah burung Rangkong sangat bermanfaat bagi regenerasi hutan karena biji buah-buahan yang dimakan burung ini dapat tersebar ke seluruh kawasan hutan.

Kondisi hutan sangat berpengaruh terhadap kehidupan burung Rangkong, karena burung ini membutuhkan tempat hidup berupa hutan perawan agar dapat bebas mencari makan serta membuat sarang untuk berkembang biak.

Kerusakan hutan yang terus terjadi akan menurunkan populasi burung Rangkong, karena selain mengakibatkan hilangnya sumber makanan juga akan mengakibatkan burung Rangkong kesulitan membuat sarang untuk bertelur, sebab burung ini memiliki kebiasaan membuat sarang di lubang pohon yang berdiameter besar.

Sarang tersebut akan digunakan oleh burung Rangkong betina untuk bertelur dan mengeraminya sampai menetas. Lubang sarangnya akan ditutupi dengan lumpur, tanah atau rumput untuk melindungi telur-telurnya dari pemangsa.

Saat memasuki musim kawin, burung Rangkongjantan akan membuat sarang dengan membuat lubang dengan diameter sekitar 45 cm di batang pohon yang tinggi.

Selama burung Rangkong betina mengerami telur, burung Rangkong jantan akan memberikan makanan melalui lubang sarangnya sampai telur-telurnya menetas dan anak burung Rangkong mandiri.

Setelah itu, anakan burung Rangkong akan keluar dari sarangnya dan mencari makanan bersama burung Rangkong jantan, sedangkan burung Rangkong betina akan mulai merontokkan bulu-bulunya dan mengerami telur berikutnya.

Burung Rangkong akan mengerami  telurnya sellama 25 - 150 hari tergantung spesies, wilayah serta ukurannya. Semakin besar ukuran tubuh burung Rangkong maka waktu pengeraman telur akan semakin lama.

Contohnya burung Rangkong Julang Emas membutuhkan waktu pengeraman telur selama sekitar 40 hari, burung Rangkong Badak membutuhkan waktu pengeraman telur selama sekitar 37 - 46 hari, dan burung Rangkong Gading membutuhkan waktu pengeraman selama sekitar 150 hari.

Populasi burung Rangkong di Indoensai saat ini berada dalam kondisi terancam punah dan jumlahnya di alam bebas terus berkurang, terutama beberapa tahun belakangan ini.

Menurunnya populasi burung Rangkong / Enggang disebabkan oleh maraknya perburuan liar dan kerusakan hutan yang menjadi habitat alami burung ini.


Demikian sedikit informasi tentang 13 jenis burung Rangkong yang ada di Indonesia yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung, dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "13 Jenis burung Rangkong yang ada di Indonesia"