Kelebihan dan kekurangan Kacer trotolan hutan dibanding Kacer ternak
Onkicau.com – Kacer merupakan salah satu jenis burung ocehan yang sangat populer dan banyak digemari para Kicau Mania di Indonesia. Alasannya tentu karena burung fighter ini memiliki suara kicauan yang merdu dan bervariasi.
Selain itu, burung Kacer juga sangat terkenal dengan gaya tarungnya yang sangat khas, yaitu ngobra sambil buka ekor.
Kacer juga termasuk jenis burung yang nudah beradaptasi dengan lingkungan baru, sehingga bisa cepat bunyi meskipun dipelihara dari bakalan (muda hutan).
Tapi rata-rata Kacer bakalan tangkapan hutan biasanya memiliki karakter yang sangat liar (giras) dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuatnya jinak dan tidak takut orang. Berbeda dengan Kacer ternak yang lebih mudah jinak karena dari kecil sudah terbiasa dengan keberadaan Manusia sebagai perawatnya.
Tapi kebanyakan penggemar burung Kacer lebih memilih untuk memelihara Kacer hutan karena di anggap lebih bagus dari Kacer ternak, baik dari segi ketahanan fisik,mental maupun suara kicauannya yang lebih alami karena memiliki banyak isian suara hutan.
Burung Kacer yang paling dicari oleh para Kacer Mania adalah Kacer hutan yang masih trotolan karena lebih mudah dibentuk dan juga lebih mudah jinak.
Baca juga: Cara menjinakkan Kacer yang terlalu giras
Sebetulnya baik Kacer trotolan hutan ataupun Kacer ternak sama-sama bagus, asalkan indukannya berkualitas pasti keturunannya juga akan berkualitas karena mewarisi gen dari indukannya.
Tapi sebelum menentukan apakah akan memilih Kacer trotolan hutan atau Kacer ternakan, tidak ada salahnya jika mencari tau terlebih dulu apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-masing trotolan Kacer tersebut sebagai bahan pertimbangan sebelum membelinya.
Berikut ini kelebihan dan kekurangan Kacer trotolan hutan dan Kacer trotolan ternak:
1. Kacer trotolan hutan
Ada dua kategori Kacer trotolan hutan berdasarkan habitat asalnya, yaitu Kacer trotolan yang didapatkan dari hutan dan pegunungan serta Kacer trotolan yang didapatkan dari perkebunan dan daerah pesisir.
Secara kualitas, daerah hutan dan pegununganlah yang lebih banyak menghasilkan Kacer-Kacer berkualitas. Rata-rata burung Kacer yang berasal dari hutan dan pegunungan memiliki mental fighter yang tangguh dengan karakter mirip Murai batu (MB).
Mungkin karena habitatnya didalam hutan yang kehidupan sehari-harinya berdampingan dengan banyak spesies burung-burung fighter lain dan hewan-hewan predator sehingga menjadikan Kacer yang berasal dari wilayah tersebut memiliki mental yang kuat.
Kehidupan keras didalam hutan yang mengharuskan Kacer bersaing untuk menguasai atau mempertahankan wilayah serta sumber makananlah yang membentuk mental fighter Kacer hutan menjadi semakin kuat dan perilakunya menjadi lebih agresif.
Sedangkan Kacer yang berasal dari wilayah perkebunan dan pesisir rata-rata memiliki mental fighter yang lemah, karena mungkin tidak banyak pesaing dalam perebutan wilayah dan sumber makanan didaerah tersebut.
Mungkin juga karena seringnya berinteraksi dengan Manusia disekitar habitatnya yang mejadikan Kacer dari daerah perkebunan dan pesisir menjadi kurang agresif.
Kelebihan dari Kacer trotolan hutan, yaitu masih memiliki naluri liar dari hutan tempat asalnya. Sumber pakan alami yang diberikan induknya semasa masih dihutan tentunya juga lebih bagus untuk masa-masa awal pertumbuhannya.
Jadi, dari segi fisik dan mental Kacer trotolan hutan tentunya lebih tangguh karena sejak menetas sudah terbiasa hidup ditengah-tengah kehidupan alam liar yang keras.
Kacer trotolan hutan juga sudah banyak merekam suara-suara alam disekitarnya dan tentunya lebih alami karena yang terekam adalah suara dari burung-burung liar dan binatang-binatang liar yang setiap hari didengar.
Kekurangan dari Kacer trotolan hutan, yaitu pada sifat liarnya yang sulit dijinakkan dan perlu waktu cukup lama untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan Manusia, karena selama dihutan Kacer tersebut tidak pernah sama sekali berinteraksi dengan Manusia. Kecuali jika yang didapatkan dan dipelihara adalah Kacer yang masih piyik/lolohan.
Kekurangan lainnya dari memelihara Kacer trotolan hutan, yaitu tidak bisa diketahui silsilahnya, apakah induknya bermental bagus atau bermental jelek.
Baca juga: Cara melatih mental fighter Kacer muda
2. Kacer trotolan ternak
Sebetulnya lebih mudah untuk mendapatkan Kacer trotolan yang berkualitas jika kita membelinya dipenangkaran. Karena kita bisa melihat track record indukannya seperti apa. Dengan catatan, kita membelinya dipenangkaran yang sudah terpercaya.
Dengan mengetahui silsilahnya, maka kita bisa memprediksi seperti apa kualitas Kacer tersebut karena kemungkinan besar akan mewarisi kualitas dan karakter indukannya.
Kelebihan lain dari Kacer trotolan hasil penangkaran pastinya lebih jinak dan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru karena setiap hari sudah terbiasa berinteraksi dengan Manusia.
Kekurangannya, Kacer trotolan ternak tidak lagi memiliki naluri liar yang alami, karena sejak menetas terbiasa hidup dipenangkaran dengan kehidupan yang aman dan nyaman serta semua kebutuhannya sudah disediakan oleh peternak.
Tapi tentunya apa yang disediakan oleh peternak tidak akan bisa sempurna untuk memenuhi kebutuhan anakan burung Kacer secara tepat dan seimbang, seperti pakan, minum, mandi, jemur dan aktivitas sehari-harinya tidak akan bisa sama dengan kehidupan alami burung Kacer dihutan.
Berbeda dengan Kacer trotolan hutan yang dirawat oleh induknya dengan naluri alaminya, tentu akan lebih sempurna karena semua nutrisi yang dibutuhkan selama masa pertumbuhannya akan terpenuhi dengan baik.
Selain itu, aktivitas kesehariannya yang dipelajari secara alami dari lingkungan hutan menjadikan Kacer trotolan hutan tumbuh sebagaimana mestinya sebagai petarung dengan bekal mental dan fisik yang tangguh.
Kekurangan lainnya dari Kacer trotolan ternak secara fisik dan mental tentunya kalah tangguh dari Kacer trotolan hutan yang pernah merasakan kehidupan keras didalam hutan, pernah menggunakan sayapnya untuk terbang, pernah menggunakan nalurinya untuk berburu makanan dan bertahan hidup di hutan, dan juga pernah belajar dari induknya bagaimana menjadi penguasa yang harus mampu mempertahankan wilayah teritorialnya dari ancaman Kacer lain.
Sedangkan Kacer ternak tidak pernah merasakan semua itu dipenangkaran. Aktivitas kesehariannya hanya makan, berkicau, tidur ditempat yang hangat dan nyaman tanpa perlu bersusah payah mencari makan dan tidak pernah merasa was-was dengan ancaman predator dan perebutan wilayah.
Kacer ternak tidak pernah menggunakan sayapnya untuk terbang, tidak pernah belajar berburu dan tidak pernah merasakan kerasnya kehidupan di alam liar.
Kehidupan yang aman dan nyaman dipenangkaran tentunya akan membentuk mentalnya menjadi lemah dan manja jika kita sebagai perawatnya tidak bisa melatihnya dengan tepat sejak dini.
Kacer ternak juga tidak memiliki isian suara alam, jadi harus di master sejak dini. Keuntungannya, materi isiannya bisa di setting sesuai keinginan.
Demikian sedikit informasi tentang kelebihan dan kekurangan Kacer trotolan hutan dibanding Kacer totolan ternak yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Kelebihan dan kekurangan Kacer trotolan hutan dibanding Kacer ternak"