Cara merawat burung Paok Pancawarna bakalan agar bertahan hidup dan cepat bunyi
On Kicau – Burung Paok Pancawarna merupakan burung endemik yang daerah persebarannya hanya terbatas dihutan-hutan di wilayah Indonesia saja, khususnya di Pulau Jawa dan Bali.
Di alam bebas burung Paok Pancawarna biasanya hanya mendiami hutan-hutan dataran tinggi atau pegunungan sehingga tidak banyak yang mengenal burung ini.
Burung Paok Pancawarna biasanya mendiami area hutan primer dan sekunder yang tertutup sebagai tempat tinggalnya.
Pada siang hari, burung dengan corak dan warna indah ini sering bersembunyi dibalik lebatnya hutan dan sesekali terlihat berjalan ditanah, tapi terkadang hanya terdengar suaranya saja.
Burung Paok Pancawarna lebih sering berada dipermukaan tanah untuk mencari makan berupa serangga-serangga dan hewan-hewan kecil seperti semut, siput/keong, cacing, rayap, dan ulat.
Burung Paok Pancawarna memiliki ukuran tubuh sedang dengan panjang sekitar 22 cm. Corak warna bulunya tergolong bervariasi dengan kombinasi warna kuning keemasan, hitam pekat, coklat tua, putih, dan biru tua.
Warna kuning keemasan tampak menutupi sebagian besar tubuh burung ini mulai dari bagian atas mata berupa garis tebal, tenggorokan, dada, perut, dan tunggirnya.
Pada bagian bawah tubuhnya, warna kuning keemasan membentuk pola garis-garis horizontal yang berpadu dengan warna hitam.
Warna hitam juga terlihat menutupi bagian mahkota kepala, sisi wajah, dada, perut, tunggir, sisi pinggir bawah sayap, dan bagian bawah ekornya.
Warna coklat tua terdapat dibagian punggung dan sayapnya saja, warna putih terlihat sedikit dibagian pinggir bawah sayap dan tenggorokannya, sedangkan warna biru tampak dibagian leher serta pada bagian atas ekornya.
Ciri lain dari burung Paok Pancawarna yaitu tubuhnya terlihat agak besar dibagian dada dan perut seperti membusung. Paruhnya berwarna hitam pekat berukuran sedang dan tampak agak tebal.
Ekornya berukuran sedang dan hanya terdiri dari beberapa helai bulu saja. Kakinya berwarna abu-abu kehitaman berukuran agak panjang dan tampak kurus. Matanya berukuran agak besar dengan pupil berwarna hitam dan iris mata berwarna coklat.
Suara kicauan burung Paok Pacawarna terdengar nyaring dengan volume yang agak tinggi dengan tempo lambat dan nada yang terpotong-potong.
Suara kicauannya terdengar monoton dengan bunyi “paoh... paoh...” yang terus di ulang-ulang dan sesekali mengeluarkan suara lembut seperti “parrr...”.
Meskipun suara kicauannya kurang merdu, tapi burung ini memiliki penampilan dan warna bulu yang indah sehingga bisa dijadikan sebagai burung hias.
Burung Paok Pancawarna termasuk burung yang mudah stress, apalagi jika dipelihara dari bakalan tangkapan hutan karena di alam bebas burung ini jarang berinteraksi dengan Manusia sehingga sulit beradaptasi dengan lingkungan Manusia.
Jika perawatannya tidak tepat, burung ini bisa mati karena ketika baru ditangkap burung Paok Pancawarna terkadang tidak mau makan.
Burung ini juga cukup sulit untuk dilatih makan voer (ngevoer), oleh karena itu asupan pakannya seperti jangkrik dan ulat hongkong harus selalu tercukupi agar burung bisa bertahan hidup.
Berikut ini perawatan yang tepat untuk burung Paok Pancawarna bakalan agar bisa bertahan hidup dan cepat bunyi:
1. Penempatan
Setelah mendapatkan burung Paok Pancawarna bakalan, sesampainya dirumah segera masukkan kedalam sangkar yang cukup besar agar burung merasa nyaman.
Berikan pakan berupa jangkrik, ulat hongkong atau kroto dengan porsi yang cukup banyak agar burung bisa makan sepuasnya untuk memulihkan kondisi fisiknya.
Tapi jika burung tidak mau memakannya, maka kita harus telaten melolohnya dengan jangkrik sampai kenyang agar burung bisa bertahan hidup.
Setelah diberi pakan, kemudian kandangnya dikerodong dan digantang ditempat yang sepi agar burung tidak stress. Kerodong hanya dibuka pada saat memberikan pakan dan air minum saja.
Untuk sementara burung Paok Pancawarna bakalan tersebut tidak usah dimandikan dulu agar tidak stress. Karena jika dimandikan dapat menyebabkan kondisi fisiknya ngedrop.
2. Cara melatih burung Paok Pancawarna bakalan makan voer (ngevoer)
Setelah satu minggu dipelihara, burung Paok Pancawarna bakalan tersebut bisa mulai dilatih ngevoer. Caranya dengan mencampurkan voer halus dengan ulat hongkong yang dipotong kecil-kecil atau bisa juga menggunakan kroto dicampur voer halus. Jangkrik tetap diberikan pada pagi hari sebanyak 5 - 7 ekor dan pada sore hari sebanyak 5 - 7 ekor.
Kurangi campuran ulat hongkong atau kroto setiap hari dan perbanyak campuran voer halus sampai burung Paok Pancawarna bakalan tersebut mau memakan voer polos tanpa campuran ulat hongkong atau kroto.
Setelah satu minggu dilatih makan voer, cobalah selama seharian jangan diberikan extra fooding (EF), cukup diberikan voer dan air minum saja.
Berikan voer yang biasa digunakan untuk campuran kroto atau ulat hongkong agar burung Paok Pancawarna bakalan tersebut tidak asing dengan aroma dan rasanya.
Meskipun awalnya tidak dimakan, tapi jika merasa lapar biasanya burung Paok Pancawarna bakalan yersebut terpaksa akan memakan voer yang kita sediakan karena tidak ada makanan lain yang bisa dimakan.
Untuk memastikan apakah burung sudah ngevoer atau belum, coba cek kotorannya. Jika bentuknya padat dan warnanya sama dengan voer yang kita berikan berarti burung tersebut sudah ngevoer.
Tapi jika kotorannya masih encer dan berwarna putih, berarti burung Paok Pancawarna tersebut belum mau makan voer, jadi harus dilatih lagi dengan cara yang sama sampai burung mau makan voer.
Setelah burung Paok Pancawarna ngevoer, kita bisa memberikan voer kering sebagai pakan utamanya. Untuk sementara berikan voer halus dicampur voer kasar dulu sampai burung mau makan voer kasar sepenuhnya.
Selain diberikan voer, berikan juga extra fooding (EF) seperti jangkrik, ulat hongkong dan kroto pada pagi dan sore hari untuk memenuhi kebutuhan proteinnya agar burung selalu sehat, aktif dan rajin bunyi.
3. Perawatan mandi dan penjemuran
Setelah burung Paok Pancawarna ngevoer total, kita bisa mulai memandikannya setiap pagi dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer sampai basah kuyup.
Selain bermanfaat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan bulu-bulu burung, memandikan burung secara rutin juga akan membuat burung cepat jinak.
Setelah selesai dimandikan, berikan jangkrik sebanyak 5 ekor langsung dari tangan agar burung Paok Pancawarna cepat mengenal pemiliknya dan cepat jinak.
Setelah itu, gantang kandangnya ditempat yang teduh untuk mengeringkan bulu-bulunya. Setelah bulu-bulunya kering, baru dijemur selama kurang lebih 1 jam rutin setiap hari agar burung selalu sehat, aktif dan rajin bunyi.
4. Peberian pakan dan extra fooding (EF)
Untuk pakan utamanya, berikan voer yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan nutrisi burung Paok Pancawarna. Ulat hongkong diberikan pada pagi hari sebanyak 5 ekor ketika burung di embunkan.
Jangkrik diberikan pada pagi hari setelah burung dimandikan sebanyak 5 ekor dan pada sore hari sebanyak 5 ekor. Kroto diberikan 2 - 3 hari sekali dengan porsi satu cepuk setelah burung selesai dijemur.
5. Pengembunan
Embunkan burung Paok Pancawarna setiap pagi pada jam 05.00 atau jam 05.30 untuk menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi hari yang cerah.
Biasanya ketika di embunkan, burung Paok Pancawarna akan terpancing untuk berkicau dengan lantang (ngeplong) dan lama-kelamaan akan rajin bunyi.
6. Cara menjinakkan burung Paok Pancawarna
Agar burung Paok Pancawarna cepat jinak, gantang kandangnya ditempat yang banyak lalu-lalang Orang atau kendaraan setiap hari agar burung terbiasa dengan aktivitas Manusia disekitarnya sehingga mentalnya cepat terbentuk.
Mungkin awalnya burung akan glabrakan dan ketakutan jika ada Orang yang mendekati kandangnya, tapi setelah beberapa hari burung Paok Pancawarna bakalan tersebut akan lebih tenang.
Dengan cara ini, burung Paok Pancawarna bakalan memang akan lebih lama buka suara, tapi nantinya burung akan cepat jinak dan akan berani berkicau meskipun ada Orang disekitarnya.
Tapi jika ingin burung Paok Pancawarna cepat bunyi, sebaiknya gantang kandangnya ditempat yang sepi dan jangan pindah-pindah lokasi agar burung mengenali lingkungannya.
Tapi jika sering digantang ditempat sepi nantinya burung Paok Pancawarna tersebut akan sulit jinak dan selalu glabrakan jika ada Orang yang mendekati kandangnya.
Selain itu, burung hanya akan berani berkicau ketika suasana disekitar kandangnya sepi saja, dan jika ada Orang maka burung tersebut akan langsung diam, bahkan glabrakan ketakutan.
Oleh karena itu, agar bisa cepat gacor sebaiknya burung Paok Pancawarna dijinakkan dulu agar berani berkicau meskipun ada orang disekitarnya.
7. Kebersihan kandang
Kebersihan kandang juga harus diperhatikan agar burung Paok Pancawarna merasa nyaman dan selalu sehat.
Jadi sebaiknya kandangnya rutin dibersihkan karena kotoran yang menumpuk dan sisa-sisa pakan yang berceceran didasar kandang bisa menjadi sarang kuman dan virus penyebab penyakit.
Lakukan perawatan tersebut secara rutin dan konsisten agar burung Paok Pancawarna bisa bertahan hidup dan cepat mapan. Setelah mapan dengan kandang dan lingkungannya, burung Paok Pancawarna akan rajin (gacor) dan jinak.
Demikian sedikit informasi tentang cara merawat burung Paok Pancawarna bakalan agar bertahan hidup dan cepat gacor yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung ocehan, dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Cara merawat burung Paok Pancawarna bakalan agar bertahan hidup dan cepat bunyi"