Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara merawat burung Murai Air agar jinak dan rajin bunyi

perawatan burung murai air
Burung Murai Air

On Kicau – Burung Murai Air memiliki ukuran tubuh sedang dengan bulu-bulu disekujur tubuhnya didominasi warna hitam keabu-abuan. Ciri lain dari burung ini yaitu bulu ekornya cukup panjang dan terdapat bulu berwarna putih dibagian tengah sayapnya serta matanya berwarna merah.

Burung Murai Air atau burung Air Mancur memang tidak begitu populer dan kurang diminati karena suara kicauannya cenderung monoton, tapi karakter suaranya yang tajam dan rapat sangat cocok dijadikan masteran untuk burung-burung lomba seperti Murai Batu, Cucak Ijo, Kacer dan burung-burung lainnya.

Baca juga: Burung-burung masteran yang cocok untuk Murai Batu

Suara burung Murai Air cenderung monoton dan terdengar mirip dengan suara air mengucur dengan tempo yang cukup rapat dan akan terus di ulang-ulang sehingga jika dijadikan masteran, suaranya bisa cepat direkam oleh burung yang dimaster karena lagunya tidak berubah-ubah.

Untuk menjadikan burung Murai Air sebagai burung masteran tentunya burung harus sudah gacor agar suara kicauannya bisa terdengar oleh burung yang dimaster sepanjang hari sehingga suaranya bisa cepat terekam.

Untuk membuat burung Murai Air rajin bunyi tentunya burung harus sudah jinak atau paling tidak sudah semi jinak agar burung berani berkicau meskipun ada orang disekitarnya. Tapi untuk menjinakkan burung Murai Air memang memerlukan kesabaran, apalagi jika burung Murai Air yang dipelihara adalah burung bakalan tangkapan hutan yang sudah dewasa, tentunya akan lebih susah untuk dijinakkan karena karkternya sangat liar.

Baca juga: Penyebab kematian pada Murai Batu bakalan/muda hutan (MH)

Berikut ini cara merawat burung Murai air agar cepat jinak dan rajin bunyi:

Jika kita memelihara burung Murai Air bakalan yang belum ngevoer, maka burung perlu di adaptasikan dengan lingkungan barunya dan harus dilatih untuk makan voer dulu sebelum melangkah ke tahap penjinakan.

1. Adaptasi lingkungan baru

Pada tahap awal sebaiknya burung Murai Air bahan/bakalan ditempatkan dilokasi yang tenang dan kandangnya dikerodong untuk mengurangi tingkat stressnya karena baru berpindah ke lingkungan yang baru.

Pada masa adaptasi ini sebaiknya lokasi penempatatan kandang jangan dipindah-pindah dulu sampai burung Murai Air bahan/bakalan tersebut ngevoer total. Sebelum Murai Air bahan/bakalan dimasukkan ke dalam kandang, sebaiknya bulu-bulunya  dibasuh dengan air terlebih dulu untuk mengurangi tingkat stressnya.

Jangan lupa letakkan juga cepuk air yang berukuran cukup besar didalam kandangnya agar Murai Air bakalan tersebut bisa mandi sendiri ketika menginginkannya. Karena burung ini sangat menyukai mandi biasanya setelah bulu-bulunya dibasuh air akan melanjutkan mandi didalam cepuk. Setelah itu berikan kroto bersih satu cepuk untuk memulihkan staminanya, untuk pakan utamanya cukup diberikan pisang kepok.

2. Cara melatih burung Murai Air bakalan makan voer

Setelah dipelihara selama 3 hari, kita bisa mulai melatih burung Murai Air bakalan tersebut untuk makan voer, caranya: Kupas pisang kepok lalu lumatkan atau dipotong kecil-kecil kemudian campurkan dengan voer halus dan di aduk sampai rata.

Masukkan kembali adonan pisang dan voer tadi kedalam kulit pisang dan taburi permukaannya dengan voer kering lalu berikan pada burung Murai Air atau bisa juga diletakkan didalam cepuk. Lakukan cara ini setiap hari dan perbanyak takaran campuran voer dalam adonan pisang setiap harinya sampai burung Murai Air mau makan voer polos tanpa campuran pisang.

Cara lainnya untuk melatih burung Murai Air ngevoer yaitu dengan memberikan kroto bersih yang dicampur dengan voer halus. Tapi jika tidak ada kroto bisa juga menggunakan ulat hongkong (UH) yang dipotong-potong atau menggunakan ulat kandang yang dicampur dengan voer halus.

Berikan kroto atau ulat yang dicampur voer halus tersebut sebanyak 3x dalam sehari yaitu pada pagi, siang, dan sore hari. Bisa juga ditambahkan jangkrik yang sudah dibuang kaki-kakinya sebanyak 5 ekor pada pagi, siang dan sore hari.

Untuk memastikan apakan burung sudah ngevoer atau belum bisa dilihat dari kotorannya, jika bentuknya padat dan warnanya sama dengan warna voer yang kita berikan berarti Murai Air bakalan tersebut sudah mulai mau makan voer.

Setelah burung Murai Air bakalan sudah benar-benar mau makan voer halus tanpa campuran kroto dan ulat, berarti sudah saatnya untuk mulai mencampurkan sedikit voer kasar agar nantinya burung terbiasa mengkonsumsi voer kasar.

Setelah burung Murai Air mau makan voer kasar, coba jangan diberikan buah dan extra fooding (EF) dari pagi sampai siang hari, tapi air minum harus tetap disediakan.

Pantau apakah burung mau makan voer kasar yang kita sediakan atau tidak. Jika burung mau makan voer kasar tanpa campuran apapun berarti sudah ngevoer total. Tapi jika ternyata burung Murai Air tersebut sama sekali tidak memakan voer kasar yang kita sediakan sampai siang hari berarti burung belum ngevoer total. Segera berikan buah dan extra fooding (EF) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan dan ulangi langkah-langkah di atas sampai burung Murai Air bakalan tersebut benar-benar mau makan voer polos tanpa campuran pisang atau extra fooding (EF).

Baca juga: Cara mudah dan cepat melatih Cucak ijo ngevoer

3. Cara menjinakkan burung Murai Air

Pada dasarnya burung Murai Air atau Murai Besi tangkapan hutan memang sangat liar dan susah jinak, apalagi burung yang sudah dewasa/tua sehingga ketika dipelihara didalam kandang biasanya burung akan glabrakan ketakutan bahkan sampai kepalanya luka-luka karena menabrak jeruji sangkar ketika ada orang yang mendekati kandangnya.

Cara efektif untuk menjinakkan burung Murai Air bakalan adalah dengan rutin memandikannya setiap hari pada pagi dan sore hari. Mandikan burung dengan cara disemprot menggunakan sprayer sampai basah kuyup.

Dalam keadaan basah kuyup biasanya burung akan menggigil dan tidak bisa banyak bergerak. Setelah itu berikan jangkrik langsung dari tangan kita dengan memasukkan tangan ke dalam kandangnya. Setelah jangkriknya dimakan, kemudian elus-elus kepala burung dengan lembut kemudian berikan jangkrik lagi. Lakukan cara ini berulang-ulang agar burung mengenal kita sebagai perawatnya.

Dengan menerapkan cara ini secara rutin, maka burung Murai Air bakalan yang tadinya sangat giras berangsur-angsur akan menjadi lebih jinak dan tidak takut lagi jika kita menghampirinya, bahkan nantinya burung akan jinak total dan akan lansung mengejar ketika melihat pemiliknya.

Setelah dimandikan dan diberi extra fooding (EF), kemudian burung dijemur dibawah dan usahakan dilokasi yang banyak lalu-lalang orang atau kendaraan, tapi harus di awasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan seperti di ambil orang atau diterkam kucing.

Pada awalnya burung memang akan glabrakan ketakutan ketika ada orang yang lewat didekat kandangnya, tapi dalam beberapa hari kedepan burung akan menjadi lebih tenang dan tidak glabrakan lagi ketika ada orang disekitarnya.

Penjemuran cukup dilakukan selama 30 - 45 menit saja pada pagi hari karena burung Murai Air tidak terlalu menyukai cuaca panas. Jika dijemur terlalu lama justru bisa menyebabkan burung stress atau bahkan sakit.

Setelah selesai dijemur, gantang kandangnya ditempat yang teduh dan banyak aktivitas Manusia disekitarnya. Tempat gantangannya dibuat agak rendah agar burung terbiasa dengan aktivitas Manusia disekitarnya.

Cara ini sangat efektif untuk menjinakkan burung Murai Air bakalan dengan cepat, meskipun pada awalnya burung akan glabrakan ketakutan sampai luka-luka dan sama sekali tidak mau bunyi tapi dalam waktu yang tidak terlalu lama burung akan menjadi lebih jinak dan berani berkicau meskipun ada orang disekitarnya.

Jika burung Murai Air selalu ditempatkan dilokasi yang sepi, maka nantinya burung akan tetap giras dan selalu glabrakan saat didekati, terutama ketika kandangnya di angkat meskipun sudah lama dipelihara. Biasanya burung memang akan cepat bunyi jika digantang ditempat sepi, tapi ketika ada orang lewat pasti akan langsung diam dan bahkan ketakutan. Jika seperti itu tentunya burung akan lama untuk menjadi gacor dan hanya akan berkicau ketika suasana disekitar kandangnya sepi.

4. Perawatan harian burung Murai Air agar rajin bunyi

Agar burung Murai air rajin bunyi, kita harus memberikan perawatan yang tepat dan teratur setiap harinya dari mulai pemberian pakan dan air minum, mandi dan penjemuran.

- Pakan dan extra fooding (EF)

Berikan voer setiap hari sebagai pakan utamanya dan tambahkan juga pisang kepok serta extra fooding (EF) berupa jangkrik sebanyak 5 ekor pada pagi hari dan 5 ekor lagi pada sore harinya. Berikan kroto segar sebanyak satu cepuk setiap 2 atau 3 hari sekali untuk mendongkrak birahi burung agar lebih rajin bunyi.

- Air minum

Air minum sebaiknya diganti setiap hari karena biasanya burung ini suka mandi didalam cepuk air minumnya sehingga membuat air minumnya cepat habis atau kotor.

- Mandi

Mandikan burung Murai Air setiap pagi dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau mandi keramba tergantung kebiasaan. Akan lebih baik jika burung dimandikan sehari dua kali pada pagi dan sore hari karena burung ini sangat suka mandi. Atau bisa juga dengan menyediakan cepuk air yang berukuran cukup besar didalam kandangnya agar burung bisa mandi semaunya, dengan begitu burung Murai Air akan merasa senang dan akan lebih rajin berkicau.

- Penjemuran

Penjemuran untuk burung Murai Air dilakukan secukupnya saja sekitar 30 - 45 menit pada pagi hari karena burung ini tidak menyukai cuaca panas dan tidak kuat dijemur lama.

5. Kebersihan kandang

Bersihkan kandangnya setiap hari agar burung selalu sehat dan aktif. Karena kotoran burung yang menumpuk dan sisa-sisa makanan yang berceceran didasar kandang bisa menjadi tempat berkembangnya kuman dan bakteri penyebab penyakit.

Lakukan perawatan di atas secara rutin dan konsisten agar burung Murai Air cepat jinak dan mapan. Setelah mapan, burung Murai Air akan lebih rajin bunyi dan gacor sepanjang hari dengan suara kicauannya yang khas dan bisa dijadikan sebagai burung masteran untuk melengkapi materi isian burung-burung lain.

Baca juga: Tips perawatan burung Murai Papua bakalan agar jinak dan rajin bunyi

Demikian sedikit informasi tentang cara merawat burung Murai Air agar cepat jinak dan rajin bunyi yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung kicauan, dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat

Terima kasih

Post a Comment for "Cara merawat burung Murai Air agar jinak dan rajin bunyi"