Cara pemasteran Murai Batu trotolan agar cepat ngisi
Onkicau.com – Murai Batu (MB) merupakan jenis burung kicauan yang paling digemari oleg para Kicau Mania di Indonesia. Meskipun harganya tergolong cukup mahal tapi burung bersuara merdu ini tetap laris manis dipasaran.
Banyaknya peminat burung Murai Batu tentunya menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan, baik untuk para penjual burung maupun peternak burung.
Hal itulah yang mendorong banyak orang mencoba menangkarkan burung Murai Batu untuk menyalurkan hobi sekaligus untuk menambah penghasilan.
Murai Batu termasuk jenis burung yang mudah untuk ditangkarkan sehingga banyak yang sudah berhasil menangkarkan burung ini.
Saat ini para penggemar Murai Batu banyak yang lebih memilih untuk merawat anakan / trotolan Murai Batu karena harganya lebih murah dibanding Murai Batu dewasa atau yang sudah jadi (gacor).
Selain itu, Murai Batu trotolan juga lebih mudah dilatih dan dibentuk sesuai keinginan. Misalnya saja materi lagunya bisa dibentuk sesuai keinginan pemiliknya dengan cara melakukan pemasteran, sehingga nantinya setelah dewasa anakan / trotolan Murai Batu tersebut akan memiliki materi isian yang bervariasi.
Tapi untuk merawat anakan / trotolan Murai Batu sampai menjadi burung dewasa yang gacor membutuhkan waktu yang tidak sebentar serta harus diberikan perawatan yang tepat agar sehat dan cepat besar.
Anakan / trotolan Murai Batu membutuhkan perhatian lebih dari mulai pemberian pakan yang berkualitas, pemberian multi vitamin, perawatan mandi dan jemur serta pemasteran.
Jadi jika berniat memelihara anakan / trotolan Murai Batu maka harus siap mengorbankan waktu dan tenaga karena kita tidak bisa langsung menikmati kemerduan suaranya sampai anakan / trotolan Murai Batu tersebut tumbuh dewasa.
Agar trotolan Murai Batu memiliki materi lagu yang bervariasi setelah dewasa, maka pemasteran wajib dilakukan karena Murai Batu ternak tidak memiliki suara asli (suara hutan) sebab sejak menetas berada dilingkungan penangkaran dan biasanya langsung disapih dari indukannya sehingga tidak mendapatkan pemasteran secara alami, baik dari indukannya atau dari lingkungan sekitarnya.
Berbeda dengan anakan Murai Batu hutan yang sejak menetas sudah merekam suara indukannya dan suara burung-burung hutan lainnya sehingga materi lagunya lebih alami dan bervariasi.
Pemasteran Murai Batu trotolan harus dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan usianya agar hasilnya bisa maksimal. Untuk pemasteran tahap awal bisa mulai dilakukan ketika anakan Murai Batu berusia satu bulan.
Berikut ini cara pemasteran Murai Batu (MB) sesuai tahapan usianya:
1. Pemasteran anakan / trotolan Murai Batu usia 1 bulan:
Pada usia ini sebaiknya suara masteran yang di ajarkan adalah suara kicauan burung-burung kecil yang ngeroll seperti burung Kolibri, burung Gelatik dan burung Pleci yang tidak membuat anakan Murai Batu kaget dan merasa tertekan.
Selain sebagai burung masteran, keberadaan burung-burung kecil tersebut juga akan membuat mental anakan Murai Batu menjadi lebih tangguh karena sejak kecil merasa lebih dominan dari burung-burung lain yang ada disekitarnya.
2. Pemasteran anakan / trotolan Murai Batu usia 3 bulan:
Setelah anakan Murai Batu berusia dua bulan atau lebih bisa mulai dimaster dengan suara-suara burung yang lebih keras dan berkarakter nembak seperti suara burung Kenari, burung Tengkek Buto dan burung Ciblek.
Murai Batu yang sejak anakan sering diperdengarkan banyak suara dari berbagai jenis burung berbeda akan memiliki suara kicauan yang bervariasi. Selain itu, pemasteran yang dilakukan sejak usia muda juga akan membantu Murai Batu untuk mengeluarkan suara aslinya saat sudah menginjak usia dewasa.
3. Pemasteran Murai Batu pada usia remaja:
Pemasteran sebaiknya jangan hanya terhenti sampai pada usia tiga bulan saja, tapi harus terus dilakukan secara bertahap dan konsisten sampai trotolan Murai Batu tumbuh menjadi burung dewasa.
Pada usia remaja, Murai Batu bisa mulai dimaster dengan suara-suara tembakan panjang dan kasar, seperti suara burung Cililin, Lovebird, Kapas Tembak dan Cucak Jenggot.
Pada usia remaja mental fighter Murai Batu sudah mulai terbentuk, jadi pemasteran dengan suara-suara berkarakter kasar dan menekan tersebut selain bertujuan untuk memperkaya materi isiannya juga berfungsi untuk membiasakan Murai Batu mendengar suara-suara keras dan kasar.
Hal itu bertujuan agar ketika di lombakan, burung Murai Batu tidak merasa takut dan tertekan lagi ketika mendengar suara tembakan lawan-lawannya yang keras dan bervariasi.
Lakukan pemasteran secara rutin dan konsisten sesuai tahapan usianya agar setelah dewasa burung Murai Batu memiliki mental yang tangguh dan materi lagu yang bervariasi.
Demikian sedikit informasi tentang cara pemasteran anakan / trotolan Murai Batu agar cepat ngisi yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Murai Batu (MB) dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Cara pemasteran Murai Batu trotolan agar cepat ngisi"